Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah purnawirawan TNI Angkatan Udara (AU) yang tergabung dalam Relawan Elang Indonesia Maju mendeklarasikan dukungan untuk pasangan calon (paslon) calon presiden dan wakil presiden (capres cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024.
Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna menjadi pembina kelompok relawan tersebut.
Agus mengaku, sempat melakukan observasi kualitas tiga paslon capres-cawapres sebelum memutuskan mendukung Ganjar-Mahfud.
"Kami mencari kelebihan-kelebihan dari ketiga calon. Dari kelebihan itu yang paling banyak kelebihan-kelebihannya itu Bapak Ganjar dan Pak Mahfud," ungkap Agus, dalam acara Deklarasi Dukungan Relawan Elang Indonesia Maju, di Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu (7/2/2024).
Hal tersebut, kata Agus, berdasarkan hasil analisis pihaknya, yang juga menaruh perhatian terhadap situasi demokrasi saat ini. Khususnya terkait penegakkan hukum dan etika.
"Bahwa negara kita (Indonesia) adalah negara hukum. Nah, hukum kalau tanpa etika itu menjadi sebuah regulasi kekuasaan," ucapnya.
Terkait hal tersebut, Agus menjelaskan hal-hal yang menjadi pertimbangan pihaknya dalam mendukung Ganjar-Mahfud.
Ia menyoroti kontroversi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) 90/2023, yang diduga menjadi pintu masuk bagi putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, maju di Pilpres 2024.
Hal itu berimbas pada Putusan Majelis Kehormatan MK yang menyatakan adik ipar Jokowi sekaligus paman Gibran, Anwar Usman, melanggat etik berat dan disanksi pencopotan dari jabatan Ketua MK.
"Nah, kita pikir, oh ini demokrasi berjalan berarti, ada yang menonton dan diputuskan. Berarti ini enggak benar, melanggar etik berat," kata Agus.
Baca juga: Kisah Ahok Dituding Jadi Kuda Putih Jokowi, Meski Dukung Ganjar-Mahfud Tapi Tetap Loyal ke Presiden
Ia juga menyoroti putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), yang menyatakab Ketua KPU Hasyim Asy'ari dan keenam anggotanya melanggar etik imbas meloloskan pendaftaran Gibran sebagai cawapres di Pilpres 2024.
Agus juga menilai soal praktik distribusi bantuan sosial (bansos) oleh pemerintah dilakukan secara tidak etis.
Ia berharap, jika nantinya terpilih, Ganjar-Mahfud dapat menjalankan tugasnya sebagai presiden dan wakil presiden sesuai dengan sumpahnya.
Hal itu, kata Agus, sebagaimana pengalaman Relawan Elang Indonesia Maju mendukung Jokowi di Pilpres sebelumnya.
"Dari kami menginginkan seperti dulu yang kami dukung Pak Jokowi yang menjalankan sesuatu sesuai dengan sumpahnya saja," ucapnya.
"Paling utama itu melaksanakan sebagai presiden dan wakil presiden selurus-lurusnya dan seadil-adilnya. Itu aja," tuturnya.
Baca juga: Arya Sinulingga Tak Terima Erick Thohir Difitnah Sebar Hoaks oleh Cak Imin Soal BUMN Jadi Koperasi
Dalam kesempatan yang sama, Ketua TPN Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid mengaku mendapatkan energi baru terkait dukungan Relawan Elang Indonesia Maju.
"Bagian utama yang harus dijaga adalah bagaimana demokrasi Indonesia, karena di sinilah dibutuhkan kebersamaan, kita bersama untuk memastikan Indonesia itu memiliki proses demokrasi yang baik," kata Arsjad.
Sebagai informasi, Relawan Elang Indonesia Maju dibentuk sejak tahun 2018. Adapun organisasi relawan ini diisi oleh kalangan purnawirawan TNI AU.
Profil Pimpinan Relawan Elang Indonesia Maju
Pembina Elang Indonesia Maju Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 28 Januari 1959.
Ia merupakan KSAU yang menjabat sejak 2 Januari 2015 hingga 18 Januari 2017.
Selain itu, Agus memiliki pengalaman menjabat sebagai Pangkoopsau II, Wairjen Mabes TNI, dan Kepala Staf Umum TNI berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin 3398/XII/2014 tanggal 30 Desember 2014.
Baca juga: Megawati Lawan Dua Jenderal, Kritik Netralitas TNI, Polri, ASN di Pemilu 2024
Adapun Relawan Elang Indonesia Maju diketuai oleh mantan Wakasau Marsdya TNI (Purn) Dede Rusamsi.
Dede lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 19 Desember 1957. Selain pernah menjabat sebagai Wakasau, ia memiliki pengalaman menjabat sebagai Kepala Staf Umum (KASUM) TNI.