News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud, Megawati: Jangan Kesengsem Pilih Orang Hanya karena Dikasih Bansos

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam acara Kampanye Akbar Capres Cawapres Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024 di RTH Maron, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (8/2/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Pasangan calon (paslon) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, hadir dalam Kampanye Akbar yang digelar di Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024).

Kampanye Akbar turut dihadiri sejumlah elite PDIP, di antaranya Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani.

Megawati turut menyampaikan orasi di hadapan ribuan pendukungnya.

Ketua Umum PDIP itu sempat menyinggung bantuan sosial (bansos) yang diberikan oleh pasangan calon (paslon) tertentu.

"Jangan kesengsem milih orang, hanya dikasih bansos, hanya dikasih beras 10 kg langsung klenger," ucap Megawati.

"Banyak tahu enggak yang nama rakyat berapa banyak? Katanya bentar lagi menuju 270 juta loh," lanjutnya.

Megawati menduga pemberian bansos itu bertujuan untuk membuat citra baik paslon tertentu.

Namun, ia tak menyebut secara jelas sosok paslon yang dimaksud.

"Pertanyaan saya, kalau setiap orang dapat 10 kg, itu hanya gula-gula supaya kalian kesengsem, oh iyo wong iki apik banget (oh ya, orang ini baik sekali)," ucapnya.

Megawati menyebut bansos tersebut berasal dari uang negara.

Karena itu, menurut dia, tak ada yang perlu dibanggakan dari paslon yang memanfaatkan bansos sebagai alat kampanye.

Baca juga: Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud di Solo, Ada Kirab Budaya, Dihadiri Megawati hingga Butet Kartaredjasa

"Kok kesengsem hanya dikasih gitu langsung milihnya yang ngasih beras itu, padahal Pemilu ini hanyalah proses untuk mencari pemimpin yang benar," ujar Megawati.

Presiden ke-5 RI itu menyebut hanya sosok Ganjar-Mahfud yang layak menjadi pemimpin Indonesia selanjutnya.

Sebagai informasi, acara akan diisi dengan orasi beberapa tokoh seperti aktivis HAM seperti Usman Hamid, budayawan Goenawan Mohamad, pakar politik Ikrar Nusa Bhakti, seniman Inayah Wahid, mantan petinggi KPK Laode Muhammad Syarif, hingga ekonom Faisal Basri serta Rhenald Kasali.

Sosok seperti Zoemrotin K. Soesilo, Neng Rukka Sombolingi, Encep Arif Afandi, Yuniyanti Chuzaifah, Erry Riyana Hardjapamekas, Zenzi Suhadi, Karlina Supelli, A. Alex Junaidi, Surya Anta Ginting, Andreas Harsono, Danang Widoyoko, Ririn Sefsani, Neng Dara Affiah, Alif Nurlambang, Melki Sedek Huang, Muhammad Suhud, M. Roni Syamsuri, Abdullah Riansyah, Arya Dewi Prayetno, dan Ahmad Tomi Wijaya juga akan berorasi di acara yang sama.

Selain orasi, acara juga diisi musisi tenar seperti Kotak, PAS Band, The Black Stones Band, Anto Baret & Andi Malewa, Iwa K, Young Lex & Friends, Tony Q, Marjinal, Endank Soekamti, Jamrud dan Horja Bius.

Butet Kartaredjasa Singgung Wiji Thukul

Dalam Kampanya Akbar Ganjar-Mahfud, hadir pula Seniman Butet Kartaredjasa.

Butet menyinggung nama penyair dan aktivis hak asasi manusia (HAM), Wiji Thukul.

Dalam kesempatan itu, Butet menyinggung peran besar Kota Solo dalam era Orde Baru.

"Solo memang sangat bersejarah, Solo yang menumbangkan Orde Baru," ucap Butet.

"Kalian masih ingat persekutuan PPP dan PDIP waktu itu? Megabintang, kekuatan yang dahsyat dari Solo."

Butet pun menyebut nama Wiji Thukul.

Menurut Butet, saat ini penculik Wiji Thukul mengajukan diri sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.

"Maka aku datang ke sini dengan cinta, bahkan dari Solo lahir seorang penyair besar yang menjadi amrtir lahirnya demokrasi di Indonesia, sahabatku Wiji Thukul," ujarnya.

"Wiji Thukul yang diculik dan yang menculik mencapreskan, sampai hari ini tidak tahu kita di mana kuburnya kalau memang sudah meninggal, bagaimana nasibnya kita tidak tahu."

Baca juga: Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud di Solo, Ada Kirab Budaya, Dihadiri Megawati hingga Butet Kartaredjasa

Ia kemudian memanggil anak Wiji Thukul, Fitri Nganthi Wani.

Di atas panggung Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud, Fitri Nganthi Wani mengungkit janji Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ia mengatakan, Jokowi sempat berjanji akan menyelesaikan kasus hilangnya Wiji Thukul sejak era Orde Baru.

"Sampai sekarang kami masih mengingat janji Pak Jokowi, perihal Wiji Thukul harus ketemu, kasus Wiji Thukul harus bisa selesai, Wiji Thukul harus bisa ditemukan hidup atau mati," ucap Wani.

"Yang janji siapa?" sahut Butet.

"Kebetulan direkam wartawan, waktu beliau ditanya tentang kedekatan hubungan beliau dengan keluarga Wiji Thukul," jawab Wani.

"Beliau berkata 'Istrinya adalah kawan baik saya, anak-anaknya adalah kawan baik saya, tentunya kasus Wiji Thukul harus diselesaikan, Wiji Thukul harus ditemukan hidup atau mati'."

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Fransiskus Adhiyudha Prasetya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini