TRIBUNNEWS.COM - Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil surveinya terkait kepuasan Pemilu 2024 yang sudah diselenggarakan pada 14 Februari 2024.
Dalam survei kepada 1.211 responden yang digelar pada 19-21 Februari 2024, 83,6 persen responden menyatakan puas terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024.
Adapun survei yang digelar dilakukan dengan teknik random digit dialing atau teknik memilih sampel lewat proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Lalu, untuk margin of error survei yang digelar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan mengungkapkan tingkat kepuasan terkait penyelenggaraan Pemilu 2024 ini cenderung menurun ketika merujuk pada hasil exit poll yang dilakukan sebelumnya.
“Kita bandingkan jawaban terhadap pertanyaan ketika di exit poll dengan jawaban 5-10 hari setelah exit poll. Ketika exit poll, 94,5 persen pemilih menyatakan bahwa dia puas dengan penyelenggaraan pemilu 14 Februari itu.”
Tetapi 5-10 (hari) kemudian kita tanyakan lagi pertanyaan yang sama, tingkat kepuasaannya turun,” kata Djayadi dalam pemaparannya dikutip dari YouTube LSI, Minggu (25/2/2024).
Baca juga: Hasil Survei Terbaru LSI: Mayoritas Masyarakat Nilai Kondisi Ekonomi di Indonesia Buruk
Djayadi menjelaskan penurunan tingkat kepuasan publik atas Pemilu 2024 diduga akibat perdebatan di publik pasca pencoblosan hingga terkait masalah Sirekap.
“Menurut saya salah satu penjelasan kenapa tingkat kepuasan ini menurun adalah karena setelah pemilu kan masyarakat terekspos ke berita-berita tentang penyelenggaraan pemilu kan.”
“Termasuk misalnya perdebatan soal masalah Sirekap, atau adanya PSU karena berbagai alasan dan sebagainya,” katanya.
Selain itu, Djayadi menjelaskan terjadinya penurunan pandangan responden terkait pemilu berlangsung jujur dan adil (jurdil).
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, dia mengungkapkan terjadinya penurunan penilaian pemilu jurdil dari responden hingga 20 persen dibanding saat hari H pencoblosan digelar.
Djayadi mengatakan, berdasarkan hasil survei saat ini, penurunan penilaian pemilu jurdil menjadi 76,4 persen.
“Pada hari H pemilu, ketika kita laksanakan exit poll 94,3 persen menyatakan pemilu jurdil. Tetapi sekarang tinggla 76,4 persen,” ujarnya.
Djayadi pun mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan pihak terkait untuk berbenah soal proses pemilu yang mana dari hari ke hari mengalami penurunan penilaian dari publik.
“Ini suatu yang mungkin perlu menjadi perhatian baik dari KPU penyelenggara pemilu lainnya ataupun pemerintah bahwa ada penurunan penilaian positif masyarakat terhadap pemilu dari hari ke hari,” pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Pemilu 2024