"Tapi kan seringkali publik masih melihat ada 'manuver' Jokowi di dalamnya, terutama terkait dengan postur dan pembentukan kabinet di masa yang akan datang," terang Adi.
Perlu diketahui, dalam Koalisi Indonesia Maju yang diinisiai oleh Prabowo di Pilpres 2024 ini terdapat dua partai yang loyal pada Jokowi.
Dua partai tersebut adalah Partai Golkar dan PAN, hingga kini pun Golkar dan PAN masih termasuk dalam koalisi pendukung Jokowi.
Oleh karena itu, bisa dipastikan Golkar dan PAN akan lebih loyal kepada Jokowi dibanding Prabowo.
Baca juga: Prabowo Sowan dan Ucapkan Terima Kasih ke SBY, Ini Perolehan Suara Prabowo-Gibran di Pacitan
Demokrat Buka Suara Terkait Pertemuan SBY dan Prabowo
Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani buka suara soal pertemuan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan kandidat Pilpres RI Prabowo Subianto, Jumat (23/2/2024) malam kemarin.
Kata Kamhar, pertemuan yang terjadi di kediaman SBY di Cikeas, Jawa Barat itu bersifat tertutup. Sehingga dirinya mengaku tidak mengetahui detail isi pertemuan tersebut.
"Pertemuan antara Pak Prabowo dan Pak SBY saat itu sifatnya tertutup, jadi kami tidak mengetahui apa yang menjadi agenda pembicaraan," kata Kamhar kepada Tribunnews, Minggu (25/2/2024).
Kendati begitu, Kamhar meyakini kalau pertemuan antara SBY dan Prabowo itu merupakan dua patriot yang tak lepas dari agenda kebangsaan.
Baca juga: Temui SBY dan Keluarga di Pacitan, Prabowo: Saya Kesini untuk Berterima Kasih dan Melapor
Terlebih kata dia, Prabowo yang merupakan kandidat unggul sebagai presiden versi quick count dan real count KPU pasti memiliki kepentingan untuk bertukar pikiran dengan SBY.
"Sebagai Presiden terpilih versi quick count tentu saja Pak Prabowo berkepentingan untuk bertukar pikiran dan mendengarkan pandangan dan masukan dari Pak SBY selaku Presiden RI ke-6," ujar dia.
Akan tetapi Kamhar tidak menjelaskan ada atau tidaknya pembahasan soal janji kursi menteri untuk Demokrat oleh Prabowo jika terpilih sebagai presiden.
Dirinya hanya memastikan kalau pertemuan itu tidak terlepas dari seluruh agenda kenegaraan dan kebangsaan.
"Pandangan saya bahwa pertemuan dua patriot dan dua pemimpin bangsa ini tentunya tak lepas dari agenda kebangsaan. Jadi ini konteksnya politik kebangsaan dan kenegaraan," kata dia.
Sebagai informasi, Prabowo Subianto diketahui melakukan pertemuan dengan Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).