TRIBUNNEWS.COM - Inilah profil serta sepak terjang Sugeng Teguh Santoso, Ketua Indonesia Police Watch (IPW), pelapor dugaan gratifikasi Ganjar Pranowo.
Sugeng melaporkan Ganjar dalam kasus dugaan gratifikasi.
Bahkan bukan hanya Ganjar, Sugeng juga turut serta melaporkan Direktur Utama Bank Jateng periode 2014-2023 Supriyatno ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sugeng menjelaskan modus dugaan penerimaan gratifikasi yang dilaporkan berupa cashback.
Sementara, dikatakan Sugeng gratifikasi itu diduga diterima dari perusahaan-perusahaan asuransi yang memberikan jaminan kredit kepada kreditur Bank Jateng.
Sugeng menduga tindak pidana itu dilakukan dalam kurun waktu 2014-2023 dengan nominal total gratifikasi diduga lebih dari Rp100 miliar.
Lantas berikut profil Sugeng Teguh Santoso:
Sugeng Teguh Santoso resmi dilantik menjadi ketua Indonesia Police Watch (IPW) pada 18 Agustus 2021.
Dia menggantikan posisi Neta Saputra Pane yang meninggal dunia pada Juni 2021.
Sementara itu, Sugeng juga dikenal sebagai seorang advokat senior.
Dirinya juga mendeklarasikan Organisasi Advokat yang diberi nama Pergerakan Advokat Indonesia, kemudian disingkat PERADI Pergerakan.
Baca juga: Sudah Rencanakan Laporkan Ganjar sejak 10 Bulan Lalu, Sugeng: Tahan Diri karena Masih Pencapresan
Sugeng sendiri merupakan Sekretaris Jenderal Perhimpunan Advokat Indonesia Rumah Bersama Advokat (PERADI RBA) Periode 2015–2020.
Mengutip Wikipedia, Sugeng pernah mengikuti Pemilihan Walikota Bogor 2018 sebagai Wakil Walikota Bogor berpasangan dengan calon dari PDIP yaitu Dadang Iskandar Danubrata.
Kader PSI
Pada bulan Juli 2018, ia bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai calon anggota legislatif untuk Pemilihan Legislatif 2019.
Sugeng juga merupakan petinggi PSI Bogor, ia menjabat sebagai Ketua DPD Kota Bogor.
"Benar, saya adalah anggota PSI dan Ketua DPD Kota Bogor tetapi saya tidak ada hubungannya dengan kerja organisasi IPW dengan PSI," tuturnya.
Secara lebih rinci, Sugeng menegaskan pelaporannya terhadap Ganjar tidak ada kaitannya dengan dirinya yang juga menjabat sebagai petinggi PSI Kota Bogor.
"Kemudian dikaitkan dengan aksi hukum IPW dan posisi saya sebagai Ketua PSI (Kota Bogor), saya mau menegaskan bahwa IPW tidak subordinasi PSI," katanya lagi.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Faryyanida Putwiliani/Yohanes Liestyo)