Di posisi ketiga ada Partai Gerindra yang meraup 728.297 suara dan mengekor NasDem di bawahnya dengan 545.235 suara.
Posisi kelima yakni Partai Golkar dengan 517.819 suara.
Adapun lima besar partai teratas Pileg DPRD DKI ini, selanjutnya berhak atas kursi pimpinan Parlemen Kebon Sirih.
Efek Jas Anies
Wibi Andrino menjelaskan pencapaian ini tidak lepas dari efek ekor jas Anies Baswedan yang diusung NasDem di Pilpres 2024.
“Kami memang harus sadar bahwa efek daripada ekor jas bapak Anies terasa sekali."
"Banyak pendukungnya yang memberikan pilihan kepada Partai NasDem sebagai partai yang pertama mengusung pak Anies,” kata Wibi.
Suara yang diberikan para pendukung Anies Baswedan ini juga tidak lepas dari konsistensi Partai NasDem yang belakangan getol mengkritik kebijakan Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono.
Sebab kebijakan Heru Budi dinilai sebagian telah menghapus jejak Anies di Jakarta.
Seperti dalam kasus Kampung Bayam hingga bantuan pendidikan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) misalnya.
“Setelah purnatugas Pak Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta, banyak (kebijakan) sebelumnya di-cut oleh Pj Gubernur Heru, dan NasDem adalah yang terdepan dalam hal menyampaikan kritik dan masukan kepada pak Heru agar tetap sesuai koridor kepentingan rakyat dibandingkan kelompok atau kepentingan mencari nama untuk diri sendiri,” jelas Wibi.
Wibi mengklaim, pencapaian ini juga karena NasDem memilih kader-kader terbaiknya di Pileg DPRD DKI.
“Jadi dalam mengatur komposisi caleg, kami juga menempatkan orang-orang terbaik yang mempunyai daya dobrak elektoral tinggi."
“Sehingga ketika menjadi caleg, dia tidak gugup untuk bisa berkontestasi dengan sesama caleg dari partai lain,” ujar Wibi.
Sebagian artikel telah tayang di WartaKotaLive.com dengan judul Surya Paloh Bakal Putuskan Sosok yang Tempati Kursi Nasdem di Pimpinan DPRD DKI Jakarta
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Choirul Arifin)(WartaKotalive.com/Fitriyandi Al Fajri)