News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Hasil Pemilu 2024: PDIP Hattrick, PPP Gagal Bertahan di Senayan

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi PDIP dan PPP. Pertemuan elite PDIP dan PPP di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/4/2023).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil Pemilu 2024 yang ditetapkan KPU RI menempatkan PDIP sebagai partai pemenang.

PDIP mengantongi 25.387.279 suara atau 16,72 persen suara sah dalam Pemilu 2024.

Dengan capaian tersebut dalam 3 kali Pemilu yakni 2014, 2019, dan 2024, PDIP menjadi partai pemenang alias hattrick.

Namun, kesuksesan PDIP tersebut tidak dirasakan PPP yang sudah puluhan tahun tak pernah absen di Senayan.

Pada periode 2024-2029 ini, PPP kemungkinan besar absen di Senayan karena perolehan suaranya kurang dari 4 persen atau tidak memenuhi syarat ambang batas parlemen (parliamentary threshold).

Baca juga: Sandiaga Uno Gagal Penuhi Target PPP, 19 Kursi Parlemen DPR RI Justru Melayang

PPP dalam Pemilu 2024 hanya mengantongi 5.878.777 suara atau 3,87 persen suara sah.

Meskipun begitu, PPP akan berupaya untuk mempertahankan tetap duduk di parlemen melalui gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK).

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengungkapkan, pengacara senior Soleh Amin akan memimpin tim hukum PPP untuk mengajukan gugatan ke MK."PPP sudah mempersiapkan tim hukum yang dipimpin pengacara senior Soleh Amin untuk mengajukan gugatan.

Baca juga: Hormati Hasil Rekap KPU RI, Jubir Ungkap Arahan Plt Ketum PPP Mardiono: Kami Tetap Ikhtiar ke MK

Data-data kami kumpulkan dari DPC dan saat ini sedang verifikasi," kata Baidowi kepada Tribunnews.com, Rabu (20/3/2024).

Baidowi mengatakan, berdasarkan data internal menunjukkan bahwa PPP sudah melewati angka 4 persen, atau selisih sekitar 200.000 suara.

Sementara, PPP mendapatkan 5.878.777 suara dari suara sah nasional sebesar 151.796.630 suara.

"Kepada seluruh caleg PPP dan kader PPP untuk tetap semangat ikut mengawal perjuangan di MK," ucapnya.

"Dan kami menyampaikan terimakasih atas perjuangan dan kontribusi dalam menjaga partai warisan ulama ini," tambahnya.

Awiek mengatakan terjadi pergeseran suara di Papua yang merugikan partainya dalam kontestasi Pemilu 2024.

"Di Papua itu banyak, termasuk di Papua Tengah, Papua Pegunungan dan juga Papua itu ada yang bergeser cukup signifikan ya," kata Awiek.

Awiek mengaku dari penghitungan internal mereka, PPP kehilangan 100 ribu lebih suara di wilayah Papua.

Sedangkan total keseluruhan suara yang diraih PPP mencapai 4,04 atau 4,05 persen, yang artinya mereka dapat tiket menuju Senayan.

"Memang dari yang diumumkan oleh KPU kalau berdasarkan rekapitulasi tidak jauh berbeda. Ada selisih 100-250 ribu suara," ungkapnya.

"Tidak logis ketika suara sah mencapai 99,8 berarti 0,02 persen yang tidak sah, artinya 100 persen terpakai," lanjut dia.

Sementara itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang sebelumnya digadang-gadang bakal duduk di DPR RI, ternyata harus tersingkir.

Hasil rekapitulasi suara KPU menunjukkan PSI mendapatkan 2,8 persen di Pemilu 2024.

Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep pun bungkam saat ditanya PSI tidak lolos ke Senayan.

Kaesang hanya merespons singkat pertanyaan awak media tersebut.

Nantinya, PSI akan menjawab hal tersebut hari ini Kamis (21/3/2024).

"Besok (hari ini) di DPP ya. Besok kumpul di DPP saja ya," ucap Kaesang.

Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menyelesaikan rekapitulasi hasil perolehan suara Pileg 2024.

Hasilnya, KPU menetapkan PDIP meraih suara terbanyak. Berdasarkan hasil rekapitulasi nasional, Rabu (20/3/2024), PDIP meraih suara sebanyak 25.387.279.

Hasil pileg tersebut ditetapkan dalam Keputusan KPU tentang Penetapan Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD, DPRD Tahun 2024.

Hasil rekapitulasi KPU tersebut terdiri atas perolehan suara di 38 provinsi dan 128 PPLN.

Total surat suara sah keseluruhan sebesar 151.796.631 suara.

Berikut total perolehan parpol di 38 provinsi:

  1. PKB: 16.115.655 suara (10,61 persen)
  2. Partai Gerindra: 20.071.708 suara (13,22%)
  3. PDIP: 25.387.279 suara (16,72%)
  4. Partai Golkar: 23.208.654 suara (15,28%)
  5. Partai NasDem: 14.660.516 suara (9,65%)
  6. Partai Buruh: 972.910 suara (0,64%)
  7. Partai Gelora: 1.281.991 suara (0,84%)
  8. PKS: 12.781.353 suara (8,42%)
  9. PKN: 326.800 suara (0,21%)
  10. Partai Hanura: 1.094.588 suara (0,72%)
  11. Partai Garuda: 406.883 suara (0,26%)
  12. PAN: 10.984.003 suara (7,23%)
  13. PBB: 484.486 suara (0,31%)
  14. Partai Demokrat: 11.283.160 suara (7,43%)
  15. PSI: 4.260.169 suara (2,80%)
  16. Partai Perindo: 1.955.154 suara (1,28%)
  17. PPP: 5.878.777 suara (3,87%)
  18. Partai Ummat: 642.545 suara (0,42%)

(Tribun Network/igm/mam/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini