News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Profil Achmad Baidowi, Caleg DPR RI Raih Suara Tertinggi Kedua Nasional, tapi Gagal ke Senayan

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi saat ditemui. Achmad Baidowi gagal lolos ke Senayan, padahal meraih lebih dari 350 ribu suara, tertinggi kedua se-Indonesia.

TRIBUNNEWS.com - Berikut profil Achmad Baidowi, calon legislatif (caleg) DPR RI yang gagal lolos ke Senayan, meski perolehan suaranya terbanyak kedua secara nasional.

Berdasarkan hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU), Achmad Baidowi berhasil meraup 359.189 suara di daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur XI yang meliputi wilayah Pulau Madura, yaitu Bangkalan, Pamekasan, Sampang, dan Sumenep.

Sebagai informasi, caleg yang memperoleh suara tertinggi dan berhasil lolos ke Senayan, juga berasal dari dapil Jatim XI, yaitu kader PDIP, Said Abdullah.

Said sukses mendapatkan 528.815 suara.

Diketahui, Achmad Baidowi yang akrab disapa Awiek, gagal melaju ke Senayan lantaran partainya, PPP, tak memenuhi ambang batas parlemen atau parliementary threshold sebanyak empat persen.

Karena itu, meski Awiek berhasil meraih jumlah suara fantastis, kursi yang bisa saja menjadi miliknya kini 'diberikan' kepada PDIP.

Lantas, seperti apa profil Achmad Baidowi?

Dikutip dari situs resminya, Achmad Baidowi lahir di Banyuwangi, Jawa Timur, pada 13 April 1980.

Saat ini, ia menjabat sebagai anggota Komisi VI DPR RI periode 2019-2024.

Ia merupakan tamatan Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan Madura.

Lulus Madrasah Aliyah (MA) dari ponpes itu, pria yang akrab disapa Awiek ini menjalani profesi sebagai Guru Tugas di LPI Bustanul Ulum (1998-1999) dan LPI Darul Ulum I Sumberdaga Waru Barat (1999-2000), di mana kedua LPI itu sama-sama berada di Pamekasan.

Baca juga: Daftar Artis Gagal Nyaleg DPR di Pemilu 2024: Ada Petahana hingga Seleb Pernah Viral Noorman Camaru

Tahun 2006, Awiek lulus S1 Sosiologi Agama dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Ia kemudian melanjutkan studi S2 Ilmu Politik di Universitas Nasional Jakarta dan lulus pada 2013.

Lalu, di tahun 2016, Awiek kembali berkuliah untuk meraih gelar S3 di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

Sebelum menjadi wakil rakyat, Awiek pernah bekerja di dunia jurnalistik.

Ia pernah berkarier sebagai wartawan di Koran SINDO selama tujuh tahun (2006-2013), dengan jabatan terakhir sebagai Redaktur.

Kendati demikian, Awiek sudah cukup tahu seluk-beluk dunia politik.

Lantaran, ia pernah terlibat kampanye PPP pada Pemilu 1997 dan 1999.

Tak hanya itu, saat Pemilu 2004, Awiek menjadi pemantau pemilu dari Forum Rektor di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Bahkan, saat masih bekerja sebagai jurnalis, Awiek dipercaya menjadi Ketua Departemen Hubungan Media DPP PPP (2011-2016).

Setelahnya, ia dipercaya menjadi Wakil Sekretaris Jenderal DPP PPP Bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (2016-2021).

Saat ini, Awiek menjabat sebagai Ketua DPP PPP periode 2021-2026.

Baca juga: Ironi Grace Natalie, Raih Suara Tertinggi di Dapil DKI III, tapi Gagal Jadi Anggota DPR RI

Riwayat Pekerjaan

  • Koordinator di Tabloid Sunan Kalijaga News (2005-2006);
  • Distributor Penerbit Suka Press (2005-2006);
  • Wartawan/redaktur di Harian SINDO (2006-2013);
  • Staf Khusus PT MRT Jakarta (2011);
  • Tenaga Ahli DPR RI (2013-2016);
  • Anggota Komisi II DPR RI (2014-2019);
  • Anggota Komisi VI DPR RI (2019-sekarang).

Riwayat Organisasi

  • Ketua Redaksi LPKM Instropeksi (2001);
  • Pembina Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (NU) Sumenep (2006);
  • Ketua Umum Litbang Peradaban (2009);
  • Ketua Umum FKMSB (2009);
  • Ketua Departemen Hubungan Media DPP PPP (2011-2016);
  • Ketua Departemen Pembina Rumah Tangga Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) (2015-2020);
  • Wakil Sekjen DPP PPP (2016-2021);
  • Ketua DPP PPP (2021-2026).

PPP Bakal Ajukan Gugatan ke MK

Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi. (Tribunnews/Chaerul Umam)

Mengetahui PPP tak lolos ambang batas parlemen, Achmad Baidowi yang menjabat sebagai Ketua DPP PPP, mengungkapkan pihaknya akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Diketahui, PPP menjadi satu-satunya partai petahana yang gagal ke Senayan.

Awiek mengatakan pengajuan gugatan akan dipimpin oleh pengacara senior, Soleh Amin.

"PPP sudah mempersiapkan tim hukum yang dipimpin pengacara senior Soleh Amin untuk mengajukan gugatan. Data-data kami kumpulkan dari DPC dan saat ini sedang verifikasi," kata Baidowi kepada Tribunnews.com, Rabu (20/3/2024).

Baidowi mengatakan, berdasarkan data internal menunjukkan bahwa PPP sudah melewati angka 4 persen, atau selisih sekitar 200.000 suara.

Sementara, PPP mendapatkan 5.878.777 suara dari suara sah nasional sebesar 151.796.630 suara.

"Kepada seluruh caleg PPP dan kader PPP untuk tetap semangat ikut mengawal perjuangan di MK," ucapnya.

"Dan kami menyampaikan terimakasih atas perjuangan dan kontribusi dalam menjaga partai warisan ulama ini," tandasnya.

Berikut perolehan suara parpol di Pemilu 2024, secara nasional:

  1. PDIP: 25.387.179 (16,73 persen)
  2. Golkar: 23.208.654 (15,29 persen)
  3. Gerindra: 20.071.708 (13,22 persen)
  4. PKB: 16.115.655. (10,62 persen)
  5. NasDem: 14.660.516 (9,66 persen)
  6. PKS: 12.781.353 (8,42 persen)
  7. Demokrat: 11.283.160 (7,43 persen)
  8. PAN: 10.984.003 (7,24 persen)
  9. PPP: 5.878.777 (3,87 persen)
  10. PSI: 4.260.169 (2,81 persen)
  11. Perindo: 1.955.154 (1,29 persen)
  12. Gelora: 1.281.991 (0,85 persen)
  13. Hanura: 1.094.588 (0,72 persen)
  14. Buruh: 972.910 (0,64 persen)
  15. Ummat: 642.545 (0,42 persen)
  16. PBB: 484.486 (0,32 persen)
  17. Garuda: 406.883 (0,27 persen)
  18. PKN: 326.800 (0,22 persen)

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Chaerul Umam)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini