Nantinya, kata Herman, hasil pembicaraan tersebut akan dibawa ke masing-masing pimpinan parpol koalisi Indonesia maju.
Namun ia belum merinci mengenai kapan Prabowo-Gibran akan membuka pembicaraan tersebut.
"Boleh jadi di antara presiden dan wapres sudah jadi pembicaraan inti. Setelah itu mungkin akan dibicarakan secara pasti dengan pimpinan partai-partai yang lain," katanya.
Herman menambahkan pihaknya, yakni Partai Demokrat, juga masih menunggu Prabowo maupun Gibran untuk membuka pembicaraan mengenai susunan kabinet, termasuk soal portofolio para calon anggota kabinet.
"Kita menunggu sampai nanti beliau mengajak untuk pimpinan partai kami juga merumuskan portofolio apa dan berapa tentu yang akan diberikan kepada Partai Demokrat, tentu sangat tergantung kepada hak prerogatifnya Presiden," ujarnya.
Baca juga: 9 Menteri & Wamen Kabinet Jokowi Ini Bela Prabowo di Pilpres, Siapa Paling Berpeluang Dipilih Lagi?
Terpisah, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana memastikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlibat akan terlibat dalam pembentukan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
Menurut Ari, penyusunan kabinet mendatang merupakan ranah presiden terpilih Pilpres 2024, dalam hal ini yakni Prabowo Subianto.
"Pengangkatan menteri dalam kabinet mendatang sepenuhnya menjadi hak prerogatif Presiden terpilih setelah dilantik 20 Oktober 2024," katanya, Senin (25/3).
Menurut Ari, fokus Presiden Jokowi sekarang adalah menjalankan pemerintahan, terutama dalam menuntaskan agenda kerja di sisa masa jabatannya.
"Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabatan 20 Oktober 2024," pungkasnya.(tribun network/din/igm/fik/dod)