News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Pengamat Sebut PDIP Bisa Dapat Jatah 3 Kursi Menteri Jika Merapat ke Prabowo

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat politik sekaligus Ketua Lingkar Madani (LIMA) Indonesia Ray Rangkuti.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti menilai, PDI Perjuangan (PDIP) setidaknya bisa mendapat jatah 3 kursi menteri jika bergabung dalam koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Prabowo-Gibran merupakan pasangan nomor urut 2 yang dinyatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pemenang Pilpres 2024.

Ray menilai tidak mudah bagi PDIP untuk bergabung dalam Pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Saya kira, tidak semudah itu PDIP akan bergabung. Jika pun mereka bergabung, setidaknya harus dapat 3 kursi kabinet," kata Ray kepada Tribunnews.com, Jumat (12/4/2024).

Terlebih, jatah kursi menteri untuk PDIP akan sulit diterima partai politik (parpol) pendukung Prabowo-Gibran.

Baca juga: Megawati-Prabowo Dikabarkan Akan Bertemu, TKN Ungkap Hubungan Ketua Umum PDIP dan Gerindra

"Sesuatu, yang saya kira, akan sulit diterima oleh koalisi Prabowo," ujar Ray.

Lebih dari itu, Ray menjelaskan bahwa Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri bukanlah sosok yang sekadar hitung-hitungan kursi menteri.

"Seperti ketua umum parpol yang belum apa-apa sudah salam sana salam sini. Akibatnya, marwah turun, nama jatuh," ucapnya.

Baca juga: Rosan 2 Kali Kunjungi Megawati, PDIP Dinilai Tak Akan Serta-merta Terima Tawaran Prabowo

Dia mencotohkan ketika Megawati menahan diri untuk tidak bertemu Prabowo sekalipun tidak menutup komunikasi.

Menurut Ray, Megawati justru menugaskan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani untuk berkomunikasi dengan Prabowo.

"Bahkan untuk sekelas presiden yang dinyatakan menang oleh KPU dan merupakan ketua umum parpol, Ibu Mega mengutus anaknya untuk berkomunikasi. Artinya, ibu Mega tetap bernilai strategis," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini