TRIBUNNEWS.COM - Wacana pertemuan antara capres terpilih 2024, Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, hingga saat ini belum juga terelasasi.
Wacana itu kembali menguat setelah rekonsiliasi dengan kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjadi salah satu agenda yang tengah akan dilakukan oleh presiden dan wakil presiden terpolih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu dilakukan pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa hasil Pilpres 2024.
Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengungkap Prabowo tidak lama lagi akan menemui Megawati.
Menuru Muzani, pertemuan Prabowo dengan Megawati hanya tinggal mencocokan waktu saja.
"Sekarang sedang mulai dicocokkan waktu-waktunya."
"Mudah-mudahan agenda ini tidak terlalu lama lagi akan disampaikan ke hadapan publik," ucap Muzani dalam konferensi pers di Media Center Prabowo-Gibran, Jakarta, Senin (22/4/2024).
Muzani mengatakan, Prabowo selalu berupaya adanya rekonsiliasi setelah Pilpres 2024.
Karena itu, proses komunikasi politik akan terus menerus dilakukan dan tidak berhenti.
"Pak Prabowo akan selalu berpikir positif dan ke depan bagi bangsa Indonesia. Karena itu upaya rekonsiliasi yang akan dilakukan tidak akan berhenti dan akan terus dilakukan," ucapnya.
Meski demikian, Muzani menegaskan bahwa rekonsiliasi tidak hanya dilakukan kepada para pemimpin partai saja.
Baca juga: VIDEO Gugatan Ganjar-Mahfud Ditolak MK, PDIP Lanjut Gugat Hasil Pilpres ke PTUN
Melainkan, terhadap sejumlah tokoh sebagai simbol persatuan.
"Rekonsiliasi akan dilakukan termasuk dengan pimpinan partai politik ataupun dengan tokoh-tokoh yang bisa dianggap sebagai sebuah simbol bagi upaya untuk mempersatukan bangsa," pungkasnya.
Kata PDIP
Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, menyebut bahwa pertemuan itu sejatinya menunggu hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-V PDIP pada 24-26 Mei 2024, mendatang.
"Jika pertemuan yang dimaksud adalah bersifat politik formal kenegaraan, maka kita akan masih menunggu sebuah rapat kerja nasional yang tadi Mas Djarot (Ketua DPP PDIP) sudah informasikan detail tanggalnya, yaitu 24, 25, 26 Mei yang akan datang," kata Ahmad Basarah di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin malam.
Wakil Ketua MPR RI ini pun menjelaskan, peluang Megawati dan Prabowo bertemu tetap ada.
Apalagi, kata Basarah, keduanya disebut tidak pernah memiliki persoalan pribadi.
Selain itu, keduanya juga dikenal sudah menjalin komunikasi dan hubungan baik sejak lama.
"Secara pribadi, hubungan Bu Mega dengan Pak Prabowo sangat baik. Mereka berdua punya sejarah panjang di dalam hubungan antar manusia, bangsa Indonesia tersebut," terangnya.
Ia menjelaskan, Megawati mengetahui porsi dan momentum yang tepat untuk melaksanakan pertemuan dengan Prabowo.
Sehingga, pertemuan yang sifatnya pribadi juga mungkin terjadi.
"Ibu Megawati adalah seorang tokoh bangsa yang tahu persis protokolernya, mana protokoler sebagai pribadi, seorang warga negara Indonesia, seperti beliau menuliskan di amicus curiae kemarin, kapan beliau sebagai seorang ibu, dan kapan beliau sebagai seorang ketua umum partai politik, dan kapan beliau sebagai Presiden Republik Indonesia kelima," jelas Basarah.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Fransiskus Adhiyuda)