TRIBUNNEWS.COM - Sejumah nama masuk dalam bursa calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024.
Terbaru ada Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi yang ikut masuk sebagai tokoh potensial di Pilgub Jateng 2024.
Terlebih, Irjen Ahmad Luthfi akan mengakhiri masa dinasnya sebagai anggota Polri alias pensiun pada November 2024.
Jelang pensiun, Ahmad Luthfi justru banjir dukungan dari sejumlah pihak untuk maju sebagai calon Gubernur Jateng 2024.
Pengalaman memimpin Polda Jawa Tengah disebut menjadi faktor utama besarnya dukungan untuk perwira tinggi (pati) Polri berusia 57 tahun tersebut.
Jenderal bintang dua itu juga dinilai banyak pihak mampu menjaga kondusivitas dan keamanan Jawa Tengah selama empat tahun menjabat.
Dukungan kepada Ahmad Luthfi, di antaranya datang dari sejumlah kepala desa (kades) di Kabupaten Batang melalui Paguyuban Kepala Desa Sang Pamomong Kabupaten Batang.
Ketua Paguyuban, A Rozikin yakin Ahmad Lutfi memiliki potensi besar untuk membawa perubahan yang lebih baik apabila diberikan kesempatan untuk memimpin sebagai Gubernur Jateng.
"Saya meyakini, beliau mampu membawa perubahan dan menyejahterakan masyarakat di Jawa Tengah," ujar Rozikin dikutip dari TribunJateng.com.
"Selama beliau menjadi kapolda, beliau cukup tegas dan berhasil," tuturnya.
Lebih lanjut, Rozikin menilai, Ahmad Lutfi yang pernah menjadi Kapolres Batang memiliki kedekatan yang kuat dengan masyarakat Jateng serta pemahaman yang mendalam terhadap kondisi dan permasalahan yang ada.
Baca juga: Pesaing Anak Buah Prabowo Berkurang, 3 Sosok Ini Enggan Maju Pilgub Jateng 2024
"Hanya Pak Ahmad Lutfhi yang saya lihat mempunyai kepemimpinan, popularitas, dan kapabilitas sebagai Gubernur Jawa Tengah," tegasnya.
Dukungan lain datang dari sejumlah pengusaha di Banyumas yang tergabung dalam wadah relawan bernama Teman Luthfi.
Penggagas Teman Luthfi, Firman Fitri Hidayat bersama Ibrahim Adi Nugroho dan sejumlah pengusaha lain memiliki pandangan tersendiri mengenai sosok Kapolda Jateng.
"Pak Kapolda itu memiliki kemampuan dan sangat paham masyarakat di Jateng. Kenapa tidak saja didorong untuk memimpin Jateng?"
"Beliau berpengalaman di sejumlah tempat di Jateng," kata Firman kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (20/4/2024) malam.
Sejauh ini, lanjut Firman, track record Ahmad Luthfi sangat baik dalam memimpin. Bahkan, saat menjadi Kapolda Jateng banyak kasus kejahatan yang selesai dan tuntas.
"Kebetulan saya sudah lama mengenal beliau, sehingga paham betul bagaimana kepemimpinannya."
"Karena itulah, kami mendorong supaya ikut kontestasi Pilkada Jateng. Kami siap mendukung dan menjadi relawan," kata dia.
Dukungan lain juga datang dari seorang seorang tokoh masyarakat di Kabupaten Jepara, KH Khayatun Abdullah Hadziq yang siap mendukung Ahmad Luthfi andai berniat maju sebagai calon Gubernur Jateng.
"Saya sebagai pribadi atau tokoh masyarakat Kabupaten Jepara siap mendukung dan Insya Allah memenangkan Pak Luthfi jika maju sebagai calon Gubernur Jawa Tengah," ujar Mbah Yatun, panggilan akrab KH Khayatun Abdullah Hadziq.
Menurut Mbah Yatun, sosok Ahmad Luthfi yang tegas tapi humanis cocok untuk menjadi pemimpin Jawa Tengah berikutnya.
"Sehingga saya mengharap Pak Luthfi menuju Jawa Tengah 1 dan membangun Jawa Tengah sehingga betul-betul Pak Luthfi siap dan saya siap mendukung dan memenangkan khususnya di Kabupaten Jepara," jelasnya.
Dukungan serupa juga disampaikan tokoh masyarakat lainnya di Jepara. Serka Purn Khambali misalnya yang ikut menyampaikan dukungannya agar Ahmad Luthfi mencalonkan diri sebagai Gubernur Jateng.
Menurutnya, selama ini Ahmad Luthfi bisa mengayomi berbagai elemen masyarakat. Tak hanya itu, selama 4 tahun menjabat Kapolda Jateng, provinsi ini juga aman dan kondusif.
"Semoga dengan majunya Irjen Ahmad Luthfi Jawa Tengah bisa lebih maju, makmur dan sejahtera. Masyarakat pasti mendukung," ujar Ketua Cabang Laskar Merah Putih Perjuangan (LMPP) Kabupaten Jepara ini.
Elektabilitas Ahmad Lutfi
Di sisi lain, Ahmad Lutfi juga memiliki elektabilitas cukup tinggi di sejumlah survei calon Gubernur Jateng.
Misalnya dalam survei yang digelar Kanigoro Network pada 20 hingga 30 Maret 2024.
Nama Ahmad Lutfi memiliki elektabilitas tertinggi dibanding sejumlah nama-nama tokoh lainnya.
Ia memperoleh elektabilitas sebanyak 25,1 persen. Di urutan kedua ada kader PDIP, Hendrar Prihadi dengan elektabilitas 23,8 persen.
Disusul Ketua Gerindra Jateng, Sudaryono di angka 13,7 persen dan mantan wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen 9,4 persen.
Pendiri Kanigoro Network, Joko Kanigoro mengatakan, pihaknya melakukan survei kepada 1.400 responden di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah dengan memakai metode multistage random sampling dan proporsional.
Margin error dari survei ini di angka 2,1 persen dan memiliki tingkat kepercayaan 95 persen.
"Dalam survei ini kami melakukannya secara dua tahap. Pertama adalah figur dengan latar belakang profesi yang dianggap publik paling memiliki kapasitas untuk memimpin Jawa Tengah."
"Kemudian kami lanjutkan dengan pertanyaan siapa tokoh yang akan dipilih masyarakat Jawa Tengah di Pilgub," kata dia dikutip dari Tribunmuria.com.
Dalam survei kedua yang digelar oleh Pollingkita.com, Ahmad Lutfi masuk masuk tiga besar dalam sejumlah poling.
Lagi-lagi ia bersaing dengan sejumlah politikus Jawa Tengah dan nasional.
Misalnya semisal Ketua DPW Partai Gerindra Jateng, Sudaryono; Hendrar Prihadi (mantan Wali Kota Semarang)
Ada juga Bambang Wuryanto (Ketua DPD PDIP Jateng), Nusron Wahid (Anggota DPR RI), Sholahuddin Ali (Ketua PW GP Ansor Jateng), dan Bupati Kendal, Dico Ganinduto.
Respons Ahmad Lutfi
Lantas, bagaimana respons Ahmad Lutfi terkait sejumlah dukungan kepada dirinya untuk maju Pilgub Jateng 2024 dan elektabilitasnya?
Dalam sebuah wawancara, Ahmad Luthfi mengaku belum memiliki niat untuk maju di Pilkada Jateng 2024.
Apalagi saat ini, ia masih aktif berdinas di kepolisian meski sebentar lagi akan pensiun.
"Saya masih dinas, itu satu. Yang kedua, saya tidak mencalonkan," kata Ahmad Luthfi di Hotel Grand Dian Brebes, Jateng, Minggu (21/4/2024).
Ia pun menanggapi santai terkait banyaknya dorongan kelompok masyarakat di berbagai daerah di Jateng.
"Ah itu masyarakat," kata Luthfi dikutip dari Kompas.com.
Ahmad Luthfi mengaku hingga saat ini belum ada tawaran dari partai yang mengusungnya untuk maju di Pilgub Jateng 2024.
"Belum. Enggak, enggak ada. Belum ada niat ke sana," ujar Luthfi.
Mantan Kapolresta Solo itu juga membantah, menjamurnya baliho bergambar dirinya di sejumlah daerah di Jateng merupakan bagian dari kampanye.
Ahmad Luthfi menjelaskan, baliho tersebut merupakan baliho sosialisasi keamanan dan ketertiban di masyarakat (Kamtibmas).
Di antaranya ucapan halal bihalal supaya polisi lebih dekat dengan masyarakat.
"Tidak ada sosialisasi (cagub)," jelasnya.
Terkait masa pensiun yang jatuh pada November 2024, sedangkan pendaftaran cagub-cawagub Jateng sesuai jadwal KPU ditutup pada akhir Agustus 2024, Luthfi hanya bisa pasrah.
"(Soal pensiun) itu tergantung pimpinan, saya tidak tahu."
"Namanya prajurit itu prasojo, jujur, irit, dikon opo ae maju (disuruh apapun maju)," tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunmuria.com dengan judul Jawaban Kapolda Luthfi soal Ramai Dukungan Maju Pilgub Jateng 2024: Prajurit, Dikon Opo Ae Maju dan TribunJateng.com dengan judul Pengusaha Banyumas Dorong Kapolda Irjen Ahmad Luthfi Maju Pilgub Jateng 2024
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Tribunmuria.com/Faisal Affan/Iwan Arifianto) (TribunJateng.com/Permata Putra Sejati/dina indriani) (Kompas.com)