"Karena itu, pemerintah yang menyediakan apartemen sewa bulanan yang murah," ungkapnya.
Selain itu, penanganan macet bisa digenjot dengan menyediakan lahan parkir kendaraan di tengah jantung ibu kota.
Sehingga, lanjut Ahok, pengendara yang hanya bermobilitas di Jalan MH-Thamrin dan Sudirman dapat memarkirkan mobil atau motornya, lalu beralih untuk menggunakan transportasi publik.
"Dulu konsep saya itu membangun (lahan parkir) di bawah Monas yang luasnya hampir 70 hektar, kalau tidak salah. Itu dibangun parkir di bawah tanah, sehingga kendaraan yang mau masuk di Jalan Sudirman Thamrin yang macet itu bisa parkir di sana," ucap Ahok.
Ahok Digadang Maju di Sumut
Sementara itu di tengah wacana majunya Ahok sebagai Cagub DKI Jakarta, pandangan lain diungkap politisi PDIP, Sutrisno Pangaribuan.
Menurutnya, Ahok pantas maju di Pilgub Sumatra Utara (Sumut).
Menurut Sutrisno, Sumut sudah selayaknya dipimpin sosok yang berani melawan mafia.
Sejauh ini, kata Sutrisno, telah mengambil formulir pendaftaran calon gubernur (Cagub) Nikson Nababan, Ketua DPC PDIP Tapanuli Utara, Bupati Tapanuli Utara (2014-2024), dan Edy Rahmayadi, Gubernur Sumatera Utara (2018-2023).
Menurutnya, Rapidin Simbolon, Ketua DPD PDIP Sumut sekaligus Anggota DPR RI terpilih dan Bupati Samosir (2015-2020), merupakan kandidat potensial sebagai Cagub.
Tetapi, Rapidin tidak berminat.
"Rapidin Simbolon belum menyatakan keinginan, kesediaan maju, dan mendaftar. Rapidin Simbolon seperti tidak memiliki ambisi selain fokus mengurus partai menghadapi Pilkada," kata Sutrisno, Sabtu (27/4/2024), dilansir Wartakotalive.
Karena itu, dirinya meyakini Ahok memiliki kans besar untuk menang di Pilgub Sumut 2024 dengan sejumlah pengalaman politiknya.
“Nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi salah satu nama cagub yang berpeluang besar untuk menang,” sambungnya.
Terlebih, dirinya juga melihat daftar kandidat dalam bursa cagub Sumut 2024, ia meyakini Ahok bisa menciptakan sejarah dengan memenangkannya.