Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Hanura, Benny Rhamdani menilai wacana pembentukan Presidential Club atau klub presiden dari presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto hanya sebatas lucu-lucuan dan gimik politik.
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) itu menyebut, gimik itu disampaikan ke publik untuk membingkai seolah pemerintahan baru didukung oleh para sosok yang pernah memimpin negara.
"Hanura menilai ini lucu-lucuan, gimik untuk mempertontonkan muslihat ke publik seolah mantan-mantan presiden ini bisa bersatu mendukung pemerintahan terpilih," kata Benny kepada wartawan, Selasa (7/5/2024).
Benny menilai wacana pembentukan kelompok presiden tidak akan membuahkan hasil apapun. Pembentukan itu justru bisa membuat terjadinya sikut menyikut soal urusan kekuasaan.
Baca juga: 7 Kekecewaan Megawati pada Jokowi Dibongkar Gayus Lumbuun, Di Antaranya soal Petugas Partai
Jika konteks pembicaraannya adalah negara dan tata kelolanya, maka tidak akan rampung dalam tataran presidential club.
"Yang sebetulnya nggak akan ada hasil apa - apa. Mereka pasti hanya akan ribut, cakar-cakaran urusan kekuasaan," kata dia.
"Jadi kalau bicara republik, tata negara nggak akan selesai di president club," lanjut Benny.
Sebagai informasi, Juru Bicara Menhan RI sekaligus Presiden RI terpilih Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan kalau Prabowo mempunyai keinginan untuk membentuk Klub Presiden.
Baca juga: Wacana Bentuk 40 Kementerian, Pengamat: Akhirnya Ketahuan Prabowo Ingin Bagi-bagi Kue Kekuasaan
Di mana dalam forum itu nantinya Prabowo akan meminta masukan dari para presiden terdahulu yang masih hidup.
Adapun mereka yakni, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) serta Prabowo Subianto selaku Presiden RI terpilih 2024-2029.
"Pak Prabowo secara berulang menyebutkan beliau ingin sekali duduk bareng, diskusi panjang dengan para mantan presiden nantinya, sehingga ada presidential club,” kata Dahnil Dikutip dari acara Kompas Petang Kompas TV, Senin (29/4/2024).
Menurut Dahnil, Prabowo ingin adanya sharing pengalaman dari para Presiden sebelumnya mengenai cara memimpin negara.
Selain itu Prabowo juga ingin meminta pendapat dalam penyusunan kabinet pemerintahan. Prabowo kata Dahnil berkomitmen dalam melanjutkan pemerintahan, tidak hanya pemerintahan Jokowi, melainkan juga SBY, dan Megawati.