News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Tanda-tanda Megawati Tolak Presidential Club, Kritik Keras Elite PDIP hingga Faktor Jokowi

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggandeng Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat di acara Rapar Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (6/6/2023). Berikut ini tanda-tanda Megawati Soekarnoputri bakal menolak gabung Presidential Club.

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kritik yang dilayangkan oleh Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat soal wacana pembentukan Klub Presiden oleh Prabowo Subianto dinilai jadi sinyal kuat kalau Megawati Soekarnoputri berpeluang menolak rencana tersebut.

Demikian penilaian itu disampaikan oleh Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga.

Baca juga: Curhatan Habiburokhman soal Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Akui Kadang Ditertawakan Pengamat

"Penilaian Djarot Syaiful Hidayat mengenai tidak ada urgensinya presidential club dapat dimaknai sebagai bentuk penolakan," kata Jamiluddin saat dimintai tanggapannya, Selasa (7/5/2024).

Menurut Jamiluddin, ada beberapa faktor yang menyebabkan Megawati berpeluang menolak rencana baik dari Prabowo untuk mengumpulkan para Presiden RI terdahulu dalam satu forum.

Pertama kata dia, soal kemungkinan besar Megawati dan Joko Widodo (Jokowi) akan berada satu lingkaran di Klub Presiden itu.

Baca juga: Djarot Duga Prabowo Kurang Percaya Diri Hingga Bentuk Presidential Club

"Faktor adanya Joko Widodo di presidential club. Megawati tampaknya belum sudi duduk bersama dengan Jokowi dalam bentuk event apa pun," kata dia.

"Karena itu, kalau presidential club mempersyaratkan pertemuan Prabowo dengan tiga mantan presiden dalam satu meja, tampaknya Megawati akan menolaknya," sambung Jamiluddin.

Faktor keua, apabila PDIP memposisikan diri sebagai oposisi atau di luar pemerintahan, maka Megawati nampaknya akan menolak wacana Klub Presiden tersebut.

Sebab, Megawati akan sulit bersikap sama dengan partainya di parlemen.

"Selain itu, kehadiran Megawati di presidential club juga bisa membingungkan kadernya di parlemen," kata dia.

Akan tetapi, sejauh ini PDIP belum secara resmi menyatakan posisi politiknya untuk pemerintahan mendatang, apakah akan bergabung atau menjadi oposisi.

Apabila mengambil peran oposisi, Megawati bisa bersikap tampak biasa saja jika bersama dengan forum Klub Presiden itu dan akan mengkritik jika berada di luar forum.

Namun yang terjadi, sikap dari Megawati itu justru akan membingungkan akar rumput PDIP dan juga para kader soal posisi Partai berlogo moncong putih itu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini