News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2024

Hadiri Rakernis Intelkam Polri, Menkopolhukam Minta Intelijen Fokus Terhadap Eskalasi Jelang Pilkada

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menkopolhukam Hadi Tjahjanto usai menghadiri Rarapat Kerja Teknis Fungsi Intelijen Keamanan Polri 2024 di Gran Mahakam, Jakarta Selatan, Selasa (28/5/2024).

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menkopolhukam Hadi Tjahjanto menghadiri Rarapat Kerja Teknis Fungsi Intelijen Keamanan Polri 2024 di Gran Mahakam, Jakarta Selatan.

Dalam rapat yang digelar secara tertutup itu, Hadi Tjahjanto menyampaikan instruksinya kepada jajaran intelijen Polri jelang Pilkada Serentak yang akan digelar pada November 2024.

"Saya sampaikan bahwa perkiraan intelijen kemudian eskalasinya sedang sampai tinggi," kata Hadi seusai rapat di lokasi, Selasa (28/5/2024).

Hadi pun meminta jajaran intelijen Polri fokus terkait eskalasi jelang Pilkada tersebut.

"Sehingga mulai dari pentahapan, perencanaan, sampai pelaksanaan aparat intelejen ini harus benar-benar fokus dan membuat suatu perencanaan intelijen yang tajam," kata dia.

Baca juga: Soal Maju dalam Pilkada Serentak, Ahok Tunggu Penugasan Partai

Ditambah, Hadi mengatakan, dalam Pilkada nanti, ada sekitar 37 Pilgub, 93 Pilbup, dan 415 Pilwalkot yang digelar.

"Sehingga apabila perkiraan intelejennya itu tajam, sehingga apabila ada masalah itu bisa langsung tepat menyelesaikannya," ujarnya.

Hadi mengatakan bahwa dalam PIlkada semua pengawasan keamanan harus lebih ketat.

Baca juga: Komisi II DPR Setujui Dua Rancangan PKPU Tentang Pilkada Serentak 2024

Namun, Hadi mengatakan instruksi tadi tidak termasuk soal Pilkada di Papua. Hadi meminta para jajaran intelijen mengantisipasi Pilkada di Papua karema ada wilayah otonomi baru.

"Memang kami mengantisipasi Papua karena ada 4 penambahan daerah DOB dan belum pernah melaksanakan Pemilu, ini menjadi antisipasi dan tetap masih menggunakan noken kalau tidak salah. Sehingga aparat intelejen harus benar-benar mengantisipasi itu semua," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini