Kedua, lanjutnya, Dede Yusuf juga harus mundur dari jabatannya sebagai caleg terpilih DPR RI periode 2024-2029.
"Nanti hilang semua dong. Jadi itu yang membuat saya pikir mungkin ada orang yang lebih baik dari saya," ungkapnya.
"Dengan kondisi begini tidak, bukan sebuah opsi yang baik bagi saya atau menguntungkan bagi saya," sambungnya.
Lebih lanjut, Dede menambahkan pihaknya juga menyerahkan kepada kader Demokrat lainnya untuk maju di Pilkada Serentak 2024.
"Partai pasti akan mengusulkan calon-calon ataupun juga kader-kader terbaik mereka, saya termasuk salah satu dari yang namanya diusulkan, tapi kan tadi saya juga harus berhitung dong pada diri saya sendiri mundur semuanya, kalau mundur semuanya masuk ke area yang kita belum tentu juga," ucap mantan Wakil Gubernur Jawa Barat ini.
Begitu pun dengan politikus PAN, Pasha Ungu. Ia mengaku namanya dalam radar bakal calon gubernur (cagub) Jakarta 2024.
Namanya bersaing dengan dua kader PAN lainnya yaitu Eko Patrio dan Zita Anjani.
"Kalau hari ini kita bicara kader yang bersinggungan langsung dengan DKI kan Pak Eko, Bu Zita, dan saya," kata Pasha di kawasan Jakarta, Senin (20/5/2024).
Meskipun namanya masuk bursa cagub, Pasha lebih memilih menyerahkan posisi itu kepada Eko dan Zita.
Dia lebih memilih fokus menjadi anggota DPR RI.
"Nah kalau ditanya pantasnya ya Bu Zita sangat pantas pak Eko sangat pantas. Saya sih kalau boleh memilih biar di DPR dulu," katanya.
Lebih lanjut, Pasha menambahkan sosok yang akan diusung Pilkada Jakarta masih digodok Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas.
Nantinya, Zulhas baru akan mengumumkan sosok yang akan maju di Pilkada Jakarta.
"Belum belum, masih digodok ketum masih bersama teman teman desk pilkada sekiranya siapa kader yang akan didorong maju Pilkada DKI," ujarnya.
(Tribunnews.com/ igman)