News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Projo Sebut Menyerang Jokowi Tidak Ampuh di Pilpres 2024, Mau Dipakai Lagi?

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panel Barus. Panel Barus menyoroti sejumlah elite PDI Perjuangan yang dinilai melancarkan strategi politik usang di Pilkada 2024.  Padahal, kata Panel, strategi politik yang dimainkan tersebut terbukti tidak efektif dalam Pemilu dan Pilpres 2024.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bendahara Umum DPP Pro Jokowi (Projo), Panel Barus menyoroti sejumlah elite PDI Perjuangan yang dinilai melancarkan strategi politik usang di Pilkada 2024. 

Padahal, kata Panel, strategi politik yang dimainkan tersebut terbukti tidak efektif dalam Pemilu dan Pilpres 2024.

“Publik melihat bagaimana mereka terus mendiskreditkan dan menyerang Pak Jokowi cara itu tidak ampuh di Pilpres 2024, masak mau dipakai lagi sekarang,“ kata Panel Barus di Jakarta, Rabu (5/6/2024).

Panel menjelaskan bahkan politikus PDIP Bambang Pacul pernah memberikan rumus politik yang jitu, yakni jangan menyerang orang baik. 

Rupanya rumus ini tidak disadari oleh sejumlah elite partai sehingga akhirnya kalah di Pilpres 2024 dan perolehan suara menurun dalam Pileg 2024.

Dia mengaku tidak paham mengapa mereka masih menggunakan cara-cara yang tidak efektif tersebut untuk menghadapi Pilkada 2024.

“Kok, enggak kapok-kapok. Masak orang baik malah diserang terus. Publik tahu mana loyang, mana besi," ucapnya. 

Baca juga: Kritik Keras PDIP ke Jokowi Soal Bambang Susantono Mundur dari Kepala OIKN: Proyek Roro Jonggrang

Hal itu disampaikan Projo menangapi serangan terhadap Presiden Jokowi dari beberapa petinggi partai banteng. 

Misalnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut wacana Presiden Jokowi menjadi ketum partai setelah tidak menjabat sebagai langkah kekuasaan, bukan kaderisasi.

Sementara, rekannya di partai, Trimedya Panjaitan, malah menilai Presiden Jokowi memiliki niat jahat di Pilkada 2024.

Panel Barus menuturkan bahwa salah satu fungsi organisasi politik memang untuk meraih kekuasaan demi kemakmuran rakyat, terutama partai politik. Maka tidak ada yang salah dengan kekuasaan asalkan untuk kepentingan rakyat.

“Heran saya, kok ada partai anti kekuasaan, lantas ngapain ikut pemilu, pilpres, dan pilkada? Kasihan kader dan anggota partai tersebut,“ katanya. 

Baca juga: YLBHI Soroti Ada Skenario Jika Putusan MA Soal Usia Calon Kepala Daerah Diberlakukan di Pilkada 2024

Menurut dia, publik yang akan menentukan dalam Pilkada 2024, apakah kampanye menyerang Presiden Jokowi efektif menaikkan suara calon kepala daerah dari PDIP.

Namun sangat mungkin pemilih justru akan antipati terhadap calon yang menyerang Presiden Jokowi.

“Saya yakin strategi itu akan gagal lagi,” pungkas Panel.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini