Pada 2018, Rahma dipilih oleh H. Syahrul, S.Pd untuk menjadi pendampingnya di Pilwakot Tanjungpinang.
Setelah resmi menjadi Wakil Wali Kota, Rahma bersama Syahrul mulai menahkodai jalannya Pemerintah Kota Tanjungpinang.
Sempat Jadi SPG hingga Guru Honorer
Pada 1995, Rahma meberanikan diri merantau di Pekanbaru.
Rahma sempat menjadi Sales Promotion Girl (SPG) susu bayi dan obat-obatan pada 1996-1997.
Dia kemudian pindah ke Kota Batam.
Pada Maret 1998, Rahma pindah perusahaan, namun tetap sebagai sales di bidang farmasi yang ditugaskan di Tanjungpinang.
Pada tahun 2003 perusahaan mengharuskannya pindah ke Kota Batam, karena dipercayakan sebagai suprevisor.
Karena sudah menetap di Tanjungpinang dan dengan alasan keluarga, maka dia pun mundur dari perusahaan tersebut.
Selanjutnya, mulai membuka kedai di rumah secara kecil-kecilan.
Rahma kemudian aktif di organisasi dan partai.
Rahma juga pernah menjadi guru honor di Sekolah Dasar (SD) 008, Sebauk, tahun 2009.
“Hidup ini pernuh perjuangan dan mesti dinamis. Saya jadi ingat, bahwa Bapak Kepala Dinas Pendidikan yang pernah menerima saya sebagai guru honor di lingkungan Pemkot Tanjungpinang kala itu, pada hari ini (2020 lalu)menjadi Kepala Dinas yang saya pimpin. Subhanallah,” kenang Rahma terharu, dilansir Tribun Batam.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul Profil dan Perjalanan Hidup Rahma, dari Anak Petani hingga Jadi Wali Kota Tanjungpinang.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Rizki Sandi Saputra) (TribunBatam.id/Widi Wahyuning Tyas)