TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin membicarakan mengenai untung dan ruginya PDI Perjuangan (PDIP) dan Anies Baswedan jika terkait Pilkada DKI Jakarta 2024.
Sebab, belakangan ini, PDIP dan Anies saling melempar pujian dan menunjukkan ketertarikan satu sama lain untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta tersebut.
Ujang menilai, kedua belah pihak nantinya akan mendapatkan keuntungan.
PDIP perlu menggaet Anies untuk memperkuat kembali posisi politiknya di Jakarta, setelah kalah suara dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPRD DKI Jakarta.
Lalu, untuk Anies sendiri, hal tersebut juga akan sangat menguntungkan mantan Gubernur Jakarta periode 2017-2022 itu.
Pasalnya, ia jadi mempunyai kesempatan untuk maju kembali menjadi calon gubernur dan berpeluang menang.
Bahkan, dengan bekal tersebut juga, Anies bisa saja mencalonkan diri lagi menjadi Presiden pada 2029 mendatang.
Sehingga, Anies dinggap membutuhkan PDIP untuk menjaga peluangnya kembali maju di Pilpres selanjutnya.
"Soal untung ruginya di Pilkada ya, untungnya bagi Anies tentu dia punya peluang untuk maju lagi menjadi calon gubernur, dan punya kesempatan menang untuk jadi gubernur, bahkan bisa ikut capres lagi di 2029 seandainya menang di Pilkada Jakarta," jelas Ujang kepada Wartakotalive.com, Selasa (11/6/2024).
"Tentu Anies kartunya (karier) hidup lagi ketika kemarin dia kalah di Pilpres, kartunya mulai redup, tetapi ketika nanti bisa lagi menang kartunya nyala lagi hidup lagi karier politiknya," katanya.
"Dia juga punya panggung politik lagi, walaupun dia bukan kader partai tapi dicalonkan PDIP, sudah gitu PDIP partai pemenang Pileg," lanjut Ujang.
Baca juga: 3 Hal yang Memungkinkan Anies Baswedan Diusung PDIP di Pilgub Jakarta, Ada Faktor Jokowi dan Kaesang
Kendati demikian, Ujang menyampaikan, bahwa terdapat juga sisi negatif dari persatuan Anies dan PDIP kelak.
Disebutkan Ujang, bisa saja peluang keduanya kehilangan pemilih loyal, baik di Jakarta atau di jaringan relawan nasional.
Sebelumnya, Anies sendiri juga tak menampik tawaran menggiurkan dari PDIP tersebut saat ditemui di Jakarta Selatan, Jumat (7/6/2024).
“PDIP juga menarik. Jadi, sambil kita lihat hari-hari ini, mudah-mudahan sampai pada kesimpulan,” jelas Anies.
Kendati demikian, Anies mengaku masih perlu waktu untuk mempertimbangkan banyak hal soal pencalonannya kembali di Pilgub Jakarta itu.
PDIP Kian Genjar Jalin Komunikasi dengan Parpol Setelah Anies Tunjukkan Ketertarikan
Anies disebutkan berpeluang diusung oleh PDIP untuk kembali maju di Pilkada Jakarta 2024.
PDIP pun kini kian gencar menjalin komunikasi dengan ragam partai politik.
Apalagi, setelah mengetahui respons Anies yang juga menunjukkan ketertarikan ihwal peluang dirinya maju di Pilgub Jakarta lewat dukungan PDIP.
“Ya komunikasi, mengingat pasangan calon itu kan diusung oleh parpol atau gabungan parpol,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto di kawasan Masjid At Taufiq, Jakarta Selatan, Sabtu (8/6/2024).
Hasto menegaskan, hingga kini PDIP masih bergerak cepat dalam segala persiapan pemilihan kepada daerah yang tinggal hitungan bulan ini.
“Komunikasi dengan PKB juga sedang dilakukan, ada Pak Said Abdullah, ada Pak Ahmad Basarah yang kemudian secara intens membangun komunikasi. Tidak hanya di Jakarta terapi juga beberapa wilayah-wilayah yang lain,” ujar Hasto.
“PDIP juga bergerak cepat, kami sudah mengeluarkan lebih dari 70 surat tugas bahkan persiapan-persiapan pilkada juga sudah disiapkan dengan baik,” sambungnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Wacana PDIP Usung Anies di Pilkada Jakarta, Ini Plus Minusnya Menurut Ujang Komarudin
(Tribunnews.com/Rifqah/Reza Deni) (Wartakotalive.com/Yolanda Putri)