TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah merekomendasikan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur (cagub dan cawagub) dari Partai Demokrat untuk bertarung di Pilkada Sumatera Selatan atau Sumsel tahun 2024.
Mereka adalah petahana atau mantan Gubernur Sumatera Selatan periode 2018-2023, Herman Deru dan wakilnya yakni eks Bupati Lahat periode 2018-2023, Cik Ujang.
"Sebagai calon gubernur Provinsi Sumatera Selatan yaitu Bapak Herman Deru. Sedangkan sebagai calon wakil gubernur Provinsi Sumatera Selatan yaitu sebagai pasangannya yaitu Bapak Cik Ujang," kata AHY dalam konferensi pers di Markas Partai Demokrat, Jakarta, Selasa (11/6/2024).
AHY mengatakan, dipilihnya Herman Deru dan Cik Ujang lantaran juga telah disetujui oleh Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dia mengatakan, Herman Deru memiliki rekam jejak yang baik sebagai petahana dan sebelumnya saat menjabat sebagai Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur selama dua periode dari 2005-2010 dan 2010-2015.
"Kemudian prestasi sebagai gubernur juga cukup banyak yaitu berhasil melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur Sumatera Selatan sebagai penyangga pangan dan berdistribusi besar beras lima besar nasional."
"Dan menurunkan angka stunting di Indonesia yang menjadi salah satu terbaik. Dan tentunya di bidang agama, tentunya sudah berhasil satu desa satu rumah hafidz," puji AHY ke Herman Deru.
AHY pun memuji kinerja Cik Ujang sebagai Bupati Lahat sekaligus kader Partai Demokrat.
Sebagai kader Demokrat, AHY mengatakan, Cik Ujang sebagai sosok yang loyal lantaran mau meniti karier di partai berlambang mercy dari bawah hingga saat ini menjabat seabgai Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Selatan.
Baca juga: Pilkada Serentak 2024, Hanura Tegaskan Seleksi Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar
AHY meyakini pasangan Herman Deru-Cik Ujang mampu menang di Pilkada Sumsel 2024.
"Dengan optimis dan meyakini bahwa pasangan Bapak Herman Deru dan Bapak Cik Ujang ini akan menjadi pasangan yang menjanjikan," jelasnya.
Lalu, seperti apa profil Herman Deru dan Cik Ujang ini? Berikut ulasannya dari berbagai sumber.
Profil Herman Deru
Dikutip dari laman Pemprov Sumsel, Herman Deru merupakan pria kelahiran Sidomulyo, Belitang, OKU Timur pada 17 November 1967 atau saat ini berumur 57 tahun.
Dia merupakan kader dari Partai NasDem.
Terakhir, dia sempat menjabat sebagai Gubernur Sumatera Selatan periode 2018-2023 yang berpasangan dengan Mawardi Yahya.
Kariernya sebagai pemimpin daerah juga teruji ketika sukses menjadi Bupati OKU Timur selama dua periode yaitu dari 2005-2010 dan 2010-2015.
Di sisi lain, riwayat pendidikan tinggi Herman Deru diawali ketika dirinya menjadi sarjana Fakultas Hukum Universitas Shayakirti Palembang pada tahun 1995.
Lalu, pada tahun 2008, Herman Deru meraih gelar magisternya ketika lulus dari jurusan Manajemen STIE Trisna Negara Belitang.
Semasa menjadi Gubernur Sumsel, dirinya pun kerap menerima penghargaan seperti Penghargaan Pembangunan Daerah (P2D) Tahun 2019 hingga MURI atas rekor pemrakarsa dan penyelenggaraan Bedah Rumah dengan jumlah terbanyak yakni 303 rumah
Selain itu, Herman Deru menerima penghargaan ketika masih menjabat sebagai Bupati OKU Timur seperti Penghargaan Tingkat Nasional Bidang Ketahanan Pangan tahun 2008, Satyalencana Pembangunan terkait peningkatan produksi beras lima persen, dan penerima PBB BPHTB tahun anggaran 2006.
Profil Cik Ujang
Cik Ujang merupakan sosok kelahiran Lahat, 2 Mei 1968 atau saat ini berumur 58 tahun.
Dia merupakan kader Partai Demokrat dan kini menjabat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Selatan.
Cik Ujang merupakan Bupati Lahat periode 2018-2023 yang didampingi oleh wakilnya, Haryanto.
Sebelum menjabat sebagai Bupati Lahat, Cik Ujang merupakan anggota DPRD Kabupaten Lahat dua periode yaitu tahun 2009-2014 dan 2014-2018.
Kendati meraih sukses di dunia politik, Cik Ujang mengaku sempat mengalami masa susah dan merantau ke Jakarta.
Dikutip dari Sripoku, dia juga sempat bekerja di salah satu gudang mal di Jakarta.
Setahun kemudian, Cik Ujang pun berganti pekerjaan dan menjadi montir di sebuah bengkel di Jakarta.
Penghasilannya dari montir pun dia tabung untuk keinginannya membangun sebuah usaha.
"Tiga tahun merantau. Tepat di tahun 1993 bersamaan dengan Hari Raya Idul Fitri, saya pulang kampung."
"Ya bisa dikatakan belum ada kemajuan sama sekali,"kata Cik Ujang.
Baca juga: Demokrat Beri Rekomendasi Untuk Murad Ismail dan Michael Watimena Maju Pilkada Maluku 2024
Lantaran tidak kunjung membuahkan hasil saat merantau, Cik Ujang pun diminta ayahnya untuk pulang ke kampung halaman dan ditawari mengurus kebun kopi dan karet.
Namun, dia menolak tawaran ayahnya itu dan memilih untuk membangun usaha sendiri.
Singkat cerita, Cik Ujang pun sukses dengan menjadi pengusaha kayu.
Hanya saja, lantaran ada aturan ilegal logging era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dia pun mengalami kerugian.
Melihat kondisi itu, kemudian berpikir banting setir dan melihat potensi batu di desa hingga akhirnya memutuskan untuk membuka usaha galian C dengan modal hanya Rp40 juta.
"Sempat khawatir takut galian C gagal. Apalagi perizinanya sulit. Tapi bismillah saja.
"Dan saat sedang di lokasi galian C saya menemukan madu dipohon kecil. Malamnya mimpi dapat ikan banyak. Saya ceritakan kepada orang tua, dan kata mereka itu pertanda baik dan usaha akan maju,"ucapnya.
Di tahun 2009, seraya mengembangkan usaha ia kemudian mencalonkan diri sebagai calon anggota DPRD Lahat dan sukses di dunia politik.
Kesuksesannya pun menghantarkan dia menjadi Bupati Lahat periode 2018-2023.
Sebagian artikel telah tayang di Sripoku dengan judul "Mengenal Cik Ujang Calon Tunggal Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel, Bupati yang Dulu Kerja di Bengkel"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Sripoku.com/Nadyia Tahzani)
Artikel lain terkait Profil dan Sosok