TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Romantisme Koalisi Indonesia Maju (KIM) pengusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 digadang akan berlanjut meneruskan kerjasama dalam Pilkada Serentak yang digelar bulan November 2024.
Menjelang Pilkada 2024, kini beredar isi terbentuknya koalisi 4+1.
Partai politik besar yang tergabung dalam KIM diantaranya Gerindra, Golkar, PAN, dan Demokrat, ditambah satu yang bukan parpol, melainkan Presiden Joko Widodo.
Dorongan agar kerjasama di Pilpres 2024 turun ke Pilkada Serentak pernah diungkap internal KIM.
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, parpol di KIM sudah memiliki kedekatan dan chemistry setelah berjuang bersama memenangkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
“Nah salah satu upaya itu, yang kita lihat, kita cermati juga. Tapi tentunya, alangkah baiknya juga nih kalau misalnya di daerah-daerah besar, daerah tertentu kita sudah punya jago-jago kuat ya yang kita mungkin bisa dukung bersama,” kata Herzaky dikutip dari Kompas.com, Selasa (11/6/2024).
Namun demikian, Herzaky mengaku Demokrat tak pernah menutup diri pada kandidat bakal calon kepala daerah yang cukup kuat dan berasal dari anggota KIM.
Menurutnya, KIM bakal tetap bersama untuk mengusung kandidat tertentu pada Pilkada Serentak 2024, jika melihat adanya pandangan yang sama pada bakal calon kepala daerah (bacakada).
“Kalau konsepnya sederhana, kalau kita lihat ada calon yang bagus sekali, yang sudah teruji, bahwa kita sepakat bahwa inilah calon terkuat, daripada kita terpecah-pecah lebih baik kita bersama,” kata Herzaky.
Di sisi lain, parpol anggota KIM sangat mungkin memiliki jagoan yang berbeda jika bacakada yang berkompetisi dinilai punya visi dan misi yang sama dengan pemerintahan mendatang.
“Tetapi juga misalnya ada daerah-daerah, yang kita lihat ada beberapa calon, biarkan saja maju, sama kuatnya nih, (asalkan) siapapun yang dipilih rakyat akan mendukung pemerintahan ke depan, kan begitu ya kan,” ujar Herzaky.
Untuk diketahui, Koalisi Indonesia Maju pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berencana untuk kembali bergabung di beberapa daerah lain setelah kompak mengusung Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak pada Pilkada Jawa Timur.
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (9/6/2024), mengakui, KIM mengupayakan untuk kembali bergabung pada Pilkada Serentak 2024.
Kendati hal itu diakui tidak mudah karena konfigurasi politik daerah yang tak selalu sama dengan nasional, KIM tetap memprioritaskan rekan sesama pengusung Prabowo-Gibran untuk berkoalisi di daerah-daerah.
Jika KIM tak bisa mencapai kesepakatan untuk kembali mengusung calon yang sama di tingkat provinsi, langkah itu akan diupayakan di kabupaten dan kota.
Respons Airlangga soal koalisi 4+1
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membatah kabar pembentukan koalisi 4+1.
Ia mengatakan dalam Pemilu yang bisa mengusung hanyalah partai politik.
"Wah. Untuk partai kan yang harus mengusung. Pilkada yang mengusung partai-partai," katanya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (20/6/2024).
Adanya tambahan kekuatan koalisi KIM di Pilkada 2024, sempat disinggung Airlangga saat menyampaikan dukungan kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution di Pilgub Sumut.
Airlangga mengatakan bahwa total ada lima partai yang telah mendukung Bobby.
Namun Airlangga hanya menyebutkan empat partai yakni Golkar, Gerindra, Demokrat, dan PAN.
"Dan pak Bobby ini sudah didukung oleh 5 partai, termasuk dari KIM, yaitu Gerindra, PAN, Demokrat, dan Golkar," katanya.
Cawe cawe Jokowi di Pilkada sempat disinggung oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas).
Ia mengatakan bahwa pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Parpol KIM pada akhir Mei lalu membahas soal inflasi dan Pilkada.
Hal itu disampikan Zulhas di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat, (14/6/2024).
"Oh iya bicara namanya ketua umum parpol ketemu, bicara macam-macamlah. Tapi yang dibahas itu inflasi," kata Zulhas.
"Ya juga bicara soal Pilkada. Ga ada bicara reshuffle. Enggak ada," katanya.
Kabar KIM retak gegara Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta atau Jabar
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia, membantah KIM retak karena belum sepakat mengusung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
Ditegaskan Doli, hubungan partai politik di Koalisi Indonesia Maju masih harmonis.
"Bagus, sebenarnya komunikasi kita dengan sesama parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju selama ini bagus-bagus saja, harnonis-harmonis saja," kata Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Doli mengatakan bahwa keputusan soal pengusungan Ridwan Kamil akan diputuskan di level para ketua umum parpol di KIM.
Adapun untuk diketahui, Partai Golkar lebih ingin mengusung Ridwan Kamil di Pilkada Jawa Barat.
Sementara Gerindra dan PAN mendorong Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta.
"Dan memang kita udah sepakat bahwa nanti pada akhirnya keputusan itu diambil antara ketum partai politk di KIM," ucap Ketua Komisi II DPR RI itu.
Lebih lanjut, Doli menyinggung bahwa kerja sama parpol KIM diharapkan berlanjut pada Pilkada setelah Pilpres 2024.
Namun diakuinya, konfigurasi kerja sama politik di tingkat nasional tak selalu sama pada tingkatan pemilihan kepala daerah.
"Kami juga sudah punya kesepahaman dari awal bahwa cerita manis kemarin di pilpres itu sebaiknya dilanjutkan dalam agenda apa pun lima tahun ke depan, termasuk menghadapi pilkada," ucapnya.
"Walaupun kami sadar juga bahwa peta politik, konfigurasi politik di tingkat nasional belum tentu bisa dijiplak sama bulat-bulat di setiap daerah," ujarnya.
Baca juga: Ketua Umum Golkar Airlangga Bantah Muncul Gerakan Koalisi 4+1 di Pilkada 2024
Gerindra akui Jokowi bagian dari KIM
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, mengatakan, KIM memang berusaha mendorong kepala daerah bisa sejalan dengan pemimpin nasional alias presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Jadi gini, ya kita sebisa mungkin mendorong keselarasan antara kepala-kepala daerah dengan kepemimpinan nasional. Jadi, bagusnya begitu,” kata Habibur kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Wakil Ketua Komisi III DPR itu menjelaskan, KIM sebagai koalisi pemenang di Pilpres 2024 memang berharap terus merangkul banyak partai.
“Koalisi Indonesia Maju-kan sudah bagus, kemarin menang, kalau boleh kita berkoalisi lagi di tambah, jangan plus 1, kalau bisa plusnya banyak. Plus partai-partai yang kemarin belum bergabung, sekarang bergabung dalam bentuk koalisi baru. Bagus juga,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, sosok Jokowi memang melekat di koalisi yang memenangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 tersebut.
Tujuannya, adalah melanjutkan legasi kepemimpinan Jokowi selama lima tahun ke depan.
“Kalau Pak Jokowi kan, itungannya dalam Koalisi Indonesia Maju, beliau kan, memang bagian dari KIM, menurut saya secara substansi karena pemikiran-pemikiean beliaulah yang akan dilanjutkan oleh KIM. Konteksnya begitu, jadi tidak dihitung sebagai partai sendiri Pak Jokowi, karena kami ini ingin melanjutkan legacy beliau, legacy-legacy Pak Jokowi,” katanya. (*)