TRIBUNNEWS.com - PKS resmi mengusung pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman dalam gelaran Pilkada DKI Jakarta 2024.
Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, dalam acara Sekolah Kepemimpinan Partai DPP PKS di Hotel Sahid, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2024).
"Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS pada rapat di hari Kamis, 20 Juni 2024, telah memutuskan mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai Bakal Calon Gubernur dan Bapak Mohammad Sohibul Iman sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur," ujar Syaikhu, Selasa.
Usai mengumumkan bakal mendukung duet Anies-Iman, Syaikhu memberikan beberapa pernyataan.
1. Saling melengkapi
Menurut Syaikhu, Anies dan Iman bisa melengkapi satu sama lain untuk memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2024.
Ia mengatakan, Anies sudah terbukti sukses memimpin DKI Jakarta selama 2017-2022.
Sementara, Iman dianggap memiliki pengalaman yang tak kalah mumpun dari Anies.
Diketahui, Iman pernah menjadi Rektor Universitas Paramadina, sama seperti Anies.
Iman juga pernah menjadi Wakil Ketua DPR RI 2013-204.
"Bapak Anies Rasyid Baswedan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta 2017-2022, dengan berbagai torehan prestasi di berbagai sektor pembangunan. Berhasil memajukan kota dan membahagiakan warganya," urai Syaikhu.
"Sementara, Bapak Sohibul Iman, seorang teknokrat juga cendekiawan yang pernah menjadi Rektor Universitas Paramadina."
Baca juga: Koalisi Perubahan Bisa Terulang di Pilkada DKJ, PKB-PKS Satu Suara Dukung Anies, Bagaimana NasDem?
"Berpengalaman di legislatif sebagai Wakil Ketua DPR RI 2013-204, serta menjadi Presiden PKS periode 2015-2020," imbuh dia.
2. NasDem beri sinyal positif
Terkait koalisi pengusung Anies-Iman, Syaikhu menyebut NasDem sudah memberikan sinyal positif atas duet itu.
Syaikhu mengungkapkan PKS terus menjalin komunikasi dengan Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, terkait Pilkada DKI Jakarta 2024.
Sebab, PKS saat ini, baru memiliki 18 kursi dari syarat pencalonan 22 kursi.
"PKS menyadari tidak bisa sendirian mengusung calon di Pilkada karena jumlah kursi yang kami miliki belum memenuhi suarat untuk mencalonkan sendiri, baru 18, syarat pencalonan 22 kursi. Jadi, masih kurang empat kursi lagi," jelas Syaikhu.
"Saya terus membangun komunikasi politik dengan Partai NasDem khusunya saya sengaja bersilaturahim dengan Pak Surya Paloh."
"Alhamdulillah diterima dengan penuh kehangatan dan dapat sinyal positif untuk memangnun kerjasama di Pilkada DKI Jakarta," lanjut dia.
3. Akan berkomunikasi dengan PKB
Selain NasDem, PKS juga berencana mendekati PKB lewat Ketua Umumnya yang juga mantan pasangan Anies di Pilpres 2024, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Rencananya, PKS akan mengunjungi Cak Imin yang saat ini masih dalam perjalanan pulang ibadah haji.
Baca juga: Puan Beri Sinyal PDIP Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Batal Dukung Anies?
"Insyaallah dalam beberapa waktu ke depan juga tadi saya berusaha untuk komunikasi dengan PKB dengan Cak Imin, tapi beliau sedang di pesawat."
"Sehingga insyallah kita akan berkomunikasi, bersilaturahim dengan PKB juga, mudah-mudahan bisa kira bersatu dalam mengusung kepemimpinan di DKI Jakarta ini," tutur Syaikhu.
4. Optimis Anies-Iman menang
Saat disinggung peluang Anies-Iman di Pilkada DKI Jakarta 2024, Syaikhu optimis keduanya bisa memenangkan kontestasi kepala daerah.
Menurutnya, Anies-Iman berpeluang tinggi menang Pilkada DKI Jakarta 2024.
"Insyaallah kami optimis sosok Bapak Anies Rasyid Baswidan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang besar untuk menang," ujarnya.
Sebelumnya, Juru Bicara PKS, Muhammad Iqbal, mengungkapkan pihaknya memberikan dua opsi kepada Anies Baswedan jika ingin diusung partainya dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.
Dua opsi itu adalah, menjadi kader PKS atau wakil gubernur berasal dari PKS.
"PKS memberikan pilihan ke Anies, masuk menjadi kader atau wakilnya dari PKS," kata Iqbal kepada Wartakotalive.com, Selasa.
Wacana Duet Anies-Kaesang Kandas
Selain karena Anies Baswedan yang dipasangkan dengan Sohibul Iman, pernyataan Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, soal perbedaannya dengan suami Fery Haryati itu membuat wacana duet Anies-Kaesang kandas.
Seperti diketahui, baru-baru ini, Kaesang seolah memberikan sinyal ia tidak akan berduet dengan Anies di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Saat ditemui di kawasan Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (21/6/2024), Kaesang menyebut dirinya dan Anies adalah sosok yang berbeda.
"Sekadar info ya buat teman-teman semua, saya kira sudah tahu, Pak Anies sama saya kan beda," ungkapnya.
Meski demikian, Kaesang tak menjelaskan lebih lanjut soal perbedaannya dengan Anies yang dimaksud.
Ia hanya menyebut selama ini memang belum ada komunikasi dengan Anies soal Pilkada DKI Jakarta 2024.
Baca juga: Pilgub Jakarta 2024 Anies vs Ahok, Posisi PDIP Jadi Penentu?
"Selama ini (memang) belum ada komunikasi," pungkasnya.
Padahal, Kaesang sempat menyatakan ketertarikannya untuk berduet dengan Anies di Pilkada DKI Jakarta 2024.
"Saya kira Pak Anies sekarang surveinya juga yang paling tinggi. Jadi, saya enggak masalah kalau nanti pun akan dipasangkan dengan Pak Anies," kata Kaesang di Kantor DPP PSI, Jakarta, Rabu (12/6/2024).
Di kesempatan yang berbeda, Kaesang bahkan memuji program kampanye Anies, Desak Anies, saat mengikuti Pilpres 2024 bersama Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Putra bungsu Joko Widodo (Jokowi) mengaku ia kerap menonton acara Desak Anies selama kampanye Pilpres 2024 berlangsung.
"Sama-sama baik, semuanya orang hebat. Pak Anies kan kemarin juga salah satu capres," ujar Kaesang saat disinggung mana yang lebih cocok berpasangan dengan dirinya, antara Anies dan Ridwan Kamil, Jumat (14/6/2024).
"Saya dulu suka nonton Desak Anies, itu bagus," imbuh dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Usung Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, PKS Masih Buka Kesempatan untuk Anies dengan Dua Opsi
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Igman Ibrahim/Reza Deni, Wartakotalive.com/Yolanda Putri)