"Kami konsisten bahwa kami menginginkan kader PDIP maju, siapa pun itu. Apakah nanti menjadi calon gubernur apa menjadi calon wakil gubernur kita nggak masalah, itu Ibu Ketua Umum nanti yang memutuskan," kaya Eriko, kemarin.
PDIP, lanjut Eriko, tetep melakukan komunikasi dengan partai lain di Pilkada Jakarta mendatang. Saat ini PDIP sedang berkomunikasi di tingkat DPP untuk nantinya dilanjut ke partai lain.
Eriko juga mengingatkan PKS tak ada partai yang bisa mencalonkan sendiri di Pilkada Jakarta.
"Dengan segala kerendahan hati tidak ada satu partai pun yang bisa mencalonkan sendiri, termasuk PDI Perjuangan, termasuk PKS. Kalau PDI Perjuangan 15, perlu 7 kursi lagi. Kalau PKS kalau saya tidak salah 18, masih perlu 4 kursi lagi," katanya.
Reaksi Gerindra
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman menilai, pasangan Anies Baswedan dan Sohibul Iman belum defenitif.
Sebab, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum memenuhi kuota pencalonan gubernur dan wakil gubernur.
"Sehingga belum kita hitung sebagai paslon yang defenitif Pak Anies dan Pak Sohibul tersebut yah," kata Habiburokhman di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6/2024).
Karenanya, Habiburokhman menyatakan bahwa untuk memetakan poros koalisi di Pilkada Jakarta masih sulit.
Gerindra, kata dia, akan membangun komunikasi dengan partai politik yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) maupun tidak.
"Kalau Partai Gerindra untuk Jakarta kita berupaya semaksimal mungkin membangun komunikasi terutama dengan partai-partai KIM dan juga partai-partai di luarnya," ujar Habiburokhman.
Meskipun waktu pendaftaran masih bulan Agustus 2024, Habiburokhman berpendapat bahwa nama-nama yang akan diusung harus segera dimunculkan.
"Kan waktunya semakin lama semakin dekat nih ya, kita enggak bisa lama-lama juga yang seperti ini harus segera muncul nama," ucap Habiburokhman.
Tak untungkan Anies