TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pilkada Jakarta 2024 diprediksi akan melahirkan tiga poros koalisi.
Ketiga poros tersebut bakal terbentuk dari parpol-parpol dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), seperti Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, dan Partai Demokrat.
Sedangkan poros kedua yakni muncul dari pemenang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di DPRD Jakarta, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Baca juga: Adian PDIP: Kita Siap untuk Semua Risiko Jika Jokowi Cawe-cawe di Pilkada
PKS saat ini mendapatkan kursi paling banyak di DPRD Jakarta dalam gelaran Pileg 2024 sebanyak 18 kursi.
Hanya saja jumlah kursi itu masih kurang sehingga mesti berkoalisi dengan partai lain.
Selanjutnya, poros ketiga yakni dibentuk oleh PDIP.
Baca juga: PDIP Belum Mau Ikut Usung AMAN di Pilkada Jakarta, Hasto: Siapa Cepat Belum Tentu Dapat
Sebagai partai peringkat kedua di Pileg DPRD Jakarta dengan jumlah kursi sebanyak 15 kursi, PDIP berkemungkinan mengupayakan mencalonkan kandidatnya sendiri untuk maju di Pilkada Jakarta.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, PDIP selalu memiliki stok pemimpin dari kader-kadernya, yang dapat dimajukan ke dalam kontestasi.
"Karena kita tak pernah kehilangan stok pemimpin. Karena partai selalu melakukan kaderidasi," kata Hasto, saat ditemui usai konferensi pers penyelenggaraan Festival Kopi dan Soekarno Run, di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Sabtu (29/6/2024).
Hasto menyebutkan nama sejumlah kader partai berlambang banteng itu, yang berpotensi dimajukan dalam kontestasi. Di antaranya, Pramono Anung, Hendrar Prihadi alias Hendi, Andika Perkada, Eriko Sotarduga, dan Charles Honoris.
Sementara itu, Hasto menyampaikan, langkah untuk berkoalisi dengan partai politik lainnya telah dilakukan PDIP.
"Ya kerja sama parpol dilakukan hari ini, telah diumumkan bahwa calon gubernur dan wakil gubernur di Bengkulu, PDIP kerja sama dengan PAN. Ada Pak Helmy Hasan dengan kader PDIP yang telah terbukti sukses jadi bupati 2 periode, yaitu Pak Mian," ucapnya.
Baca juga: PAN Sebut Jokowi Tidak Menawarkan Kaesang ke Parpol Manapun untuk Pilkada Jakarta
Tunggu Restu Megawati
PDIP membuka peluang untuk mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Terlebih lagi, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani sebelumnya juga sempat menyebut Anies sebagai sosok yang menarik untuk diusung di Pilgub Jakarta.
Namun, hingga saat ini, Hasto mengatakan masih menunggu arahan dari Ketua Umum PDIP, Megawai Soekarnoputri mengenai hal tersebut.
"Mbak Puan mengatakan Pak Anies ini menarik. Tetapi kerja sama politik terhadap wilayah-wilayah yang sangat strategis itu kami menunggu arahan dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati yang terus mencermati hari ke hari seluruh dinamika politik yang berkembang," kata Hasto di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu (29/6/2024).
Ucapan Puan soal Anies, kata Hasto, dikembangkan dengan mendengar komitmen dan suara dari akar rumput.
"Kami mendengarkan suara akar rumput, mendengarkan suara wong cilik, komitmen di dalam memperbaiki nasib wong cilik," ujar Hasto.
Baca juga: PDIP Kaji Peluang Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta
Poros Ketiga Sulit Terwujud?
Pilkada Jakarta 2024 diprediksi hanya akan diikuti oleh dua paslon yakni kubu pendukung Anies Baswedan dan calon yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Pengamat politik UIN Jakarta, A Bakir Ihsan menilai, peluang terbentuknya poros ketiga dalam Pilkada Jakarta 2024 hampir mustahil.
Pasalnya, di luar kedua poros selain Anies dan KIM, tidak mempunyai sosok diunggulkan.
Diketahui, meski belum memutuskan, nama yang kuat bakal diusung kubu KIM yakni mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
"Peluang poros baru kecil karena pertama belum punya calon yang bisa diandalkan," kata Bakir, Minggu (30/6/2024).
Karenanya, ia menilai partai politik lain lebih cocok mengusulkan nama hanya sebagai pelengkap dalam Pilkada Jakarta 2024.
"Kedua, sebagai partai bukan pemenang, posisinya di wakil, kalau tidak hanya memberikan dukungan," ujar Bakir.
Sebelumnya, muncul isu soal poros baru dalam Pilkada Jakarta 2024, setelah PKS resmi mengusung pasangan Anies Baswedan Sohibul Iman.
Wacana yang berkembang mengenai sikap PKB yang bakal membentuk poros baru dengan PDIP.
Namun, Bakir menilai PDIP lebih cocok bergabung dengan PKS untuk mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 ketimbang membentuk poros baru yang peluang menangnya kecil.
"Tepatnya merapat ke Anies," tutur Bakir.