News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2024

Kabar Golkar-Gerindra Gesekan Gegara Pilkada Jakarta dan Jabar, Waketum PAN: Tarik-menarik Itu Biasa

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bakal Calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto membantah pengurus Partai Golkar dan Gerindra yang sama-sama tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), bergesekan dipicu perbedaan pilihan pasangan calon kepala daerah yang akan diusung pada Pilkada Jakarta dan Jawa Barat 2024.

Yandri menilai perbedaan pilihan merupakan hal yang biasa.

Diketahui, pengurus Partai Golkar bersikukuh mendorong kadernya, Ridwan Kamil untuk maju pada Pilkada Jawa Barat. Sementara itu, pengurus Gerindra masih berkeinginan pria yang akrab disapa Kang Emil itu maju di Pilkada Jakarta.

Di sisi lain, pengurus Partai Gerindra juga menginginkan mendorong kadernya yang juga mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, yang dimajukan sebagai Calon Gubernur Jawa Barat.

Menurut Yandri, perbedaan dukungan merupakan hal yang biasa. Sebaliknya, perbedaan itu tidak berarti ada gesekan antara keduanya dalam koalisi Indonesia maju.

"Yang gesek siapa? itu kan wacana seperti biasa. Kalau ada maunya di sini, maunya di sana kan," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (26/7/2024).

Baca juga: Momen Prabowo Subianto Duduk Bareng Para Pimpinan Perusahaan Besar Prancis: Kami Ingin Berkolaborasi

Yandri mengatakan, keputusan mengenai pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan diusung KIM untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat akan segera diumumkan jika sudah ada keputusan. Hal yang pasti, tarik-menarik mengenai pilkada merupakan hal yang biasa.

"Yang saya katakan tadi, semua akan berakhir dengan sebuah keputusan yang tadi harus ada gubernur dan wakilnya, termasuk syarat 20 persen itu harus terpenuhi," ungkapnya.

"Jadi, biasa kalau sekarang hingar-bingar, tarik-menarik, kemudian mengajukan calon masing-masing itu biasa. Ujungnya nanti akan ada kesimpulan sebelum tanggal 29 berakhir pendaftaran ke KPU (Komisi Pemilihan Umum)," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini