Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan, kerja sama koalisi PKS dan Partai NasDem lebih dari cukup untuk mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Hal ini merespons kemungkinan PKB tak mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon gubernur (Cagub) Jakarta.
"Yang jelas masih ada NasDem yang bersama PKS sudah nyatakan dukung Anies sebagai Cagub," kata HNW kepada Tribunnews.com, Jumat (2/8/2024).
Sebab, jumlah kursi anggota DPRD PKS dan NasDem di Jakarta sudah memenuhi syarat untuk mengusung Anies.
"Jumlah kursi PKS (18) ditambah NasDem (11) sudah lebih dari cukup untuk daftarkan Pak Anis sebagai cagub," ujar HNW.
HNW pun menghormati sikap politik PKB jika akhirnya tak mendukung Anies.
Baca juga: PKS Tak Persoalkan Jika PKB Tinggalkan Anies di Pilgub Jakarta
"Kita hormati hak PKB untuk menentukan pilihan koalisinya dalam Pilkada. Sebagaimana PKB tentu juga akan hormati pilihan koalisi dari PKS," tuturnya.
Namun, HNW masih mengkonfirmasi apakah PKB betul tak mendukung Anies di Pilgub Jakarta.
"Tetapi apakah benar sikap akhir PKB adalah tidak jadi mendukung pak Anis sebagai cagub di Jakarta?" ujarnya.
Dia menjelaskan, peta kerja sama partai politik (parpol) untuk Pilgub 2024 memang masih dinamis.
Baca juga: Jokowi Minta Maaf Jelang Lengser, PKS: Sampaikan Juga Catatan 10 Tahun Kekurangannya
"Perkoalisian Pilgub masih dinamis, di Banten malah Gerindra dengan PKS dan lain-lain. Di Sumatera Barat PKS dengan Gerindra dan lain-lain," ucap HNW.
Selain itu, kata dia, untuk Pilgub Jawa Timur PKB belum menentukan pilihannya meskipun Khofifah Indar Parawansa sudah mengantongi banyak dukungan partai termasuk PKS.
"Di Riau posisi Gerindra berbeda dengan Golkar yang berkoalisi dengan PKS. Dinamika itu juga akan terjadi dalam pilgub di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Kita lihat saja," ungkap HNW.
Terpisah, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, pihaknya terbuka kemungkinan untuk bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilgub Jakarta.
Jazilul menilai, wacana pembentukan koalisi besar atau KIM Plus di Jakarta bertujuan demi kebaikan bangsa.
"Kita pertimbangkan, kita pertimbangkan, kan sudah ada di publik tawarannya, kita akan pertimbangkan untuk kebaikan Jakarta, kebaikan Indonesia," kata Jazilul di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2/8/2024).
Jazilul mengungkapkan, Jakarta membutuhkan semangat kolaborasi dan kebersamaan.
Karena itu, pembentukan KIM Plus ini memungkinkan hanya akan ada satu poros atau melawan kotak kosong di Pilkada Jakarta.
"Kalau ada poros KIM plus ya satu poros. Tak akan ada 2 poros. Kalau terjadi KIM dengan kekuatan yang lain, ya pasti terjadi 1 poros," ucap Jazilul.
Jazilul juga tak memungkiri kemungkinan PKB tak mengusung Anies sebagai cagub Jakarta 2024.
"Semua serba mungkin," ungkapnya.