News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Ridwan Kamil Berpotensi Lawan Kotak Kosong jika PKS, PKB, dan NasDem Merapat ke KIM Plus

Penulis: tribunsolo
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Gubernur Jawa Barat sekaligus politisi Partai Golkar, Ridwan Kamil, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (24/7/2024). Ridwan Kamil (RK) berpotensi melawan kotak kosong di Pilkada Jakarta 2024 jika PKS, PKB, dan NasDem bergabung KIM) Plus.

TRIBUNNEWS.COM - Skenario Ridwan Kamil (RK) melawan kotak kosong di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 diperkirakan bisa terjadi saat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai NasDem bergabung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

Jika hal tersebut terjadi, maka Ridwan Kamil tak akan menghadapi perlawanan sengit di Pilkada Jakarta.

"Kemungkinan KIM Plus melawan Kotak Kosong di Pilkada Jakarta ketika Koalisi Perubahan yang beranggotakan Nasdem, PKB, dan PKS yang sementara ini mengusung Anies, 'tergiur' untuk berpindah haluan," jelas Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, Senin (5/8/2024), dilansir Kompas.com.

Menurutnya, jika ketiga partai politik itu tergiur untuk merapat pada KIM, maka menunjukkan mereka lebih memilih bersikap pragmatis daripada mempertahankan sikap oposisi yang ditunjukkan pada masa Pilpres dan Pemilu 2024 lalu.

"Ketertarikan PKS, PKB, dan NasDem ini terjadi karena nalar politik nasional yakni bergabung dengan pemerintahan Presiden-Wakil Presiden terpilih, Prabowo-Gibran menghegemoni sehingga nalar pilkada (regional) menjadi bukan prioritas," ucap Agung.

Kemudian, Agung menilai, PKS, PKB, dan NasDem dikatakan sah secara politik jika memilih untuk bergabung dengan KIM pada Pilkada 2024.

Selain itu, Agung mengatakan, PKS sudah menempatkan diri menjadi oposisi selama lebih dari dua periode pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sementara itu, pengamat politik Hendri Satrio, turut memberikan analisisnya terkait potensi kotak kosong di Pilkada Jakarta.

Ridwan Kamil (RK) pun disebut-sebut akan melawan kotak kosong di tengah menguatnya nama RK maju Pilkada Jakarta 2024 sekaligus diiringi isu penjegalan Anies Baswedan.

Sebab, partai yang mengusung Anies kembali ke Jakarta bisa saja diborong Golkar dan kawan-kawan menjadi KIM Plus.

Baca juga: Soal Wacana KIM Plus, Pengamat Sebut Bisa Bubar Jika Ridwan Kamil Menolak Maju di Jakarta

“Kalau Anies tidak maju karena sudah diblok sama partai dan penguasa. Ya, Ridwan Kamil bisa melawan kotak kosong,” kata Hendri, Senin (5/8/2024).

Dikutip dari TribunJakarta.com, Hendri menyebut, hanya ada dua partai yang bisa menyelamatkan pencalonan Anies Baswedan, yakni PKS dan PDIP.

PKS sudah menyatakan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, sedangkan PDIP belum resmi menyatakan dukung Anies.

Di sisi lain, Hendri mengatakan, Anies bisa saja tetap maju di Jakarta jika PDIP dan PKS bersatu mengusungnya untuk melawan kubu KIM yang berniat membentuk KIM Plus di Jakarta.

Maka keberadaan Anies pun dinilai akan menyulitkan Ridwan Kamil menang di Jakarta

"Kecuali kemudian PDIP dan PKS bersatu mengusung Anies, tapi ini sulit terjadi," kata Hendri.

Sebelumnya, wacana KIM Plus muncul setelah Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid menyatakan, Pilkada Jakarta 2024 berpeluang hanya diikuti satu pasangan calon.

Hal itu, dapat terjadi jika PKB memilih bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

Jazilul mengungkapkan, kemungkinan partai-partai politik bergabung menjadi satu kubu hanya untuk mendukung satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur terbuka lebar.

I mengakui, partainya tengah mempertimbangkan tawaran untuk bergabung ke KIM Plus.

Baca juga: Respons Anies Baswedan soal Ridwan Kamil Diusung oleh KIM Plus: Fokus Saya adalah Warga Jakarta

KIM merupakan koalisi pendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. Mereka adalah Partai Gerindra, Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Garuda, Partai Rakyat Indonesia Adil Makmur (Prima), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Sementara itu, sampai saat ini, PKS diketahui masih setia untuk mengusung Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta mendatang.

Juru Bicara PKS, Pipin Sopian, mengatakan PKS masih berharap PKB, NasDem, dan PDIP bisa ikut mengusung pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman.

"Sejak awal Presiden PKS mengkomunikasikan ini ke NasDem. Di Harlah PKB juga beliau mengajak PKB untuk mengusung Pak Anies dan Sohibul Iman," papar Pipin, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.

"Ada tim yang ditugaskan untuk menghubungi PDIP juga," lanjutnya.

Menurut Pipin, Anies Baswedan sudah mendapatkan banyak perhatian dari beberapa partai politik, media, dan masyarakat.

Oleh karena itu, PKS berharap NasDem dan PKB dapat segera mengeluarkan surat rekomendasi untuk mengusung Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta mendatang.

"Kita berharap bahwa NasDem dan PKB bisa segera mengeluarkan surat rekomendasi atau SK penetapan calon gubernur dan calon wakil gubernur," pungkas Pipin.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pengamat Analisis Ridwan Kamil Lawan Kotak Kosong di Pilkada Jakarta, 2 Partai Bisa Selamatkan Anies

(mg/Putri Amalia Dwi Pitasari)

Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini