"Kalau yang kecil saja belum bisa, apalagi yang besar yang cukup berat. saya sadar diri ternyata butuh banyak perhitungan," bebernya, Rabu, dikutip dari TribunSolo.com.
Selain itu, Gusti Bhre tak mendapat restu ibu untuk bertarung dalam kontestasi Pilkada 2024.
"Di keluarga sendiri masih debatable, ternyata ibu juga masih bertahan kekeuh tidak menyetujui, ya sudah. Saya tidak akan melawan ibu," tutur Ardianto menirukan ucapan Gusti Bhre.
Baca juga: Anies Baswedan setelah Tak Maju Pilkada 2024: Makasih Jakarta, Makasih Indonesia
Sebelumnya, Gusti Bhre telah menyanggupi diusung koalisi KIM Plus.
Namun, keputusan tersebut diambil tanpa persetujuan keluarga sehingga terjadi perselisihan.
"Kesanggupan kan pribadi. Di dalam Puro Mangkunegaran kan masih tarik ulur, belum final," jelasnya.
5. Koalisi KIM Plus Tetap Solid
Ketua DPD PKS Solo, Daryono, menyatakan partainya sudah mengeluarkan rekomendasi untuk Gustri Bhre.
Namun, Gusti Bhre memilih mundur pada hari-hari terakhir pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Karena kemarin kan sudah kita turunkan rekomendasi Gusti Bhre dan Mbak Astrid, dengan mundurnya Gusti Bhre, berarti kita menganalisis ulang."
"Ya kita menyayangkan karena waktunya sudah mepet," bebernya.
Ia memaklumi Gustri Bhre lebih mengutamakan keluarga dan statusnya sebagai Mangkunegara X.
Baca juga: 4 Poin Bantahan Pramono Anung soal Bayang-bayang Jokowi di Pencalonan Pilkada Jakarta
"Di satu sisi menghormati. Apalagi alasannya menurut kami vital, karena masalah keluarga. Kita juga paham, ini keputusan yang berat juga, kita menghormati itu," katanya.
Meski mendadak, para partai pengusung akan mencari sosok yang dapat didaftarkan sebagai calon Wali Kota Solo 2024.
"Ini Insyaallah kita berkomitmen untuk solid. Koalisi besar masih berkomitmen untuk solid sambil kita mencari alternatif," katanya.