TRIBUNNEWS.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Rasyid Baswedan memilih untuk tidak ikut dalam kontestasi di Pilkada Serentak 2024.
Sebelumnya nama Anies Baswedan santer disebut bakal maju sebagai calon kepala daerah (cakada) di Jakarta maupun di Jawa Barat, nyatanya tidak keduanya.
Baik di Jakarta maupun Jabar, Anies sedianya bakal diusung PDI Perjuangan, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri.
Pengamat politik, Adi Prayitno memberikan saran agar Anies Baswedan membuat partai politik.
Menurutnya, apabila Anies diam saja selama lima tahun, akan berakibat pada karier politik yang telah dibangunnya selama ini.
Selain itu, ia pun memberikan tiga saran yang dapat dipertimbangkan oleh Anies.
"Masuk parpol, bikin partai baru, atau bikin ormas. Tiga hal ini bisa jadi panggung politik Anies ke depan," kata Adi, Jumat (30/8/2024).
Selain itu, Adi menyebut penyebab gagalnya Anies maju Pilkada Serentak 2024 adalah karena faktor tiket politik.
"Intinya Anies tak bisa maju jabar karena faktor tiket politik. Termasuk keengganan Anies maju di wilayah yang bukan kandangnya," kata Adi.
Sementara itu, Anies meyakini hasil akhir ini merupakan pilihan yang terbaik.
"Jadi yang kemudian hasil yang terjadi sekarang pasti yang terbaik," ujar Anies.
Baca juga: Soal Ajakan Jadi Timses Pramono-Rano Karno di Pilgub Jakarta, Anies Baswedan: Kita Sambil Jalan Saja
Ia menyebut perjalanan selama ini hanya sebagai perjalanan spiritual.
"Saya ini menjalani ini semua itu sebagai satu perjalanan spiritual yang dinikmati, disyukuri apapun outcome-nya pasti Allah berikan yang terbaik," tambahnya.
Bahkan, Anies memberikan pesan kepada para pendukung soal demokrasi.