TRIBUNNEWS.COM - Pencalonan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali sudah resmi diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali pada Kamis (29/8/2024) malam.
Tepat sebelum berganti hari atau batas pendafataran calon gubernur dan calon wakil gubernur, KPU Bali telah menerima dua pasangan cagub-cawagub yang akan memperebutkan kursi pemerintahan Provinsi Bali.
Dua pasangan tersebut adalah Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta serta Made Muliawan Arya alias De gadjah dan Putu Agus Suradnyana.
Wayan Koster merupakan petahana yang kembali maju mengikuti kontestasi Pilgub Bali berpasangan dengan Giri Prasta yang adalah Bupati Badung dua periode.
Keduanya bakal melawan pasangan Made Muliawan Arya (Wakil Ketua DPRD Denpasar) yang juga Ketua Gerindra Bali serta Putu Agus adalah Bupati Buleleng dua periode.
Mengutip informasi dari laman KPU Bali, pasangan Wayan Koster dan Giri Prasta mendaftar lebih dulu untuk Pilgub Bali.
Wayan Koster dan Giri Prasta mendaftar pada pukul 09.10 WITA.
Partai politik yang mendukung Wayan Koster dan Giri Prasta adalah PDI Perjuangan, Partai Bulan Bintang, Partai Buruh, Partai Gelombang Rakyat Indonesia , Partai Hati Nurani Rakyat, Partai Kebangkitan Bangsa , Partai PERINDO dan Partai Ummat.
Kemudian Made Muliawan Arya dan Putu Agus mendaftar pukul 12.15 WITA.
Partai politik yang mendukung keduanya adalah partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Daftar Cagub-Cawagub Provinsi Bali:
Baca juga: Daftar Cagub-Cawagub Pilkada 2024 di Pulau Sumatera: Ada Mantu Presiden, Adik Menteri, Petahana
1. Wayan Koster-Giri Prasta
Parpol pengusung: PDI Perjuangan, Partai Bulan Bintang, Partai Buruh, Partai Gelombang Rakyat Indonesia , Partai Hati Nurani Rakyat, Partai Kebangkitan Bangsa , Partai PERINDO dan Partai Ummat
Jumlah Suara Sah Gabungan Parpol: 1.548.386/215.045 (720 persen)
2. Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana.
Parpol pengusung: Partai Amanat Nasional , Partai Demokrat, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Golongan Karya, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Nusantara, Partai Nasdem dan Partai Solidaritas Indonesia
Jumlah Suara Sah Gabungan Parpol: 969.601/215.045 (451 persen)
Harta Kekayaan
Informasi harta kekayaan kedua pasangan calon gubernur dancalon wakil gubernur Bali dapat dilihat secara transparan pada laman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi.
Dari keempat kontestan, mantan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana merupakan yang terkaya di antara tiga kontestan lainnya.
Tercatat pada laman e-LHKPN KPK, Putu Agus Suradnyana memiliki total harta kekayaan Rp 34.315.244.607 berdasarkan pelaporan terkahir saat menjabat Bupati Buleleng per 31 Desember 2022.
Berikut data harta kekayaan cagub-cawagub Bali dikutip dari e-LHKPN KPK:
- Wayan Koster: Rp.3.590.221.604, pelaporan saat menjabat Gubernur Bali 31 Desember 2023
- I Nyoman Giri Prasta: Rp.7.328.904.987, pelaporan saat menjabat Bupati Badung 31 Desember 2023
- Made Muliawan Arya: Rp.2.048.794.390, pelaporan saat menjabat Wakil Ketua DPRD Denpasar 31 Desember 2023
- Putu Agus Suradnyana: Rp.34.315.244.607, pelaporan saat menjabat Bupati Buleleng 31 Desember 2022
Disebut Mega
Nama De Gadjah beberapa waktu lalu menjadi sorotan setelah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menyebutnya saat pengumuman bakal calon kepala daerah.
Megawati menyinggung nama De Gadjah saat menyebut persaingan Pilgub Bali.
Tak hanya itu, ia membandingkan badan kekar De Gadjah seperti kadernya, Jenderal (Purn) Andika Perkasa.
"Terus maaf ini ya, yang Bali itu lho, aku kan tahu orangnya juga ya, namanya De Gadjah. Wih orangnya emang segini lho, keren gitu, saingan dengan Andika," ujarnya seperti dikutip dari channel Youtube PDIP tayang pada Senin (26/8/2024).
Green Election
Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta dan I Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) sepakat menerapkan green election yang diserukan Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan.
Lidartawan berharap dalam proses kompetisi demokrasi ini para calon dapat menjaga keindahan Bali.
Hal itu dilakukan dengan menerapkan green election yakni pengurangan penggunaan baliho dalam proses kampanye.
Untuk green election pihaknya akan mengumpulkan semua calon baik untuk Pilgub hingga Pilbup dan Pilwali.
"Kami akan minta komitmennya terutama saya rencanakan Denpasar dan Badung zero baliho, siapkan videotron, billboard dan medsos silakan," katanya diberitakan Tribun-Bali.com.
Sementara kabupaten lain akan dilakukan pembatasan penggunaan baliho. "Kami merencanakan, setuju atau tidak, kalau tidak ya itulah kualitas pemimpin kita," katanya.
Dan rencananya pelanggaran tidak akan ditindak Satpol PP agar tidak ada benturan kepentingan, dimana langsung ditindak KPU dan Bawaslu.
Pihaknya juga mengaku akan melaksanakan penanaman pohon serentak dalam pelantikan KPPS. Jumlah pohon yang rencananya ditanam sebanyak 250 ribu pohon.
"Kami juga berharap semua menjaga kondusivitas sesuai slogan KPU Bali yakni ngardi Bali Santhi dan jagaditha," katanya.
Di sela-sela mendaftar ke KPU sekitar pukul 09.00 Wita, Koster mengatakan, dalam pelaksanaan Pilkada ini, pihaknya akan menetapkan green election dan sangat setuju karena sesuai dengan visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
"Dalam Pilkada kami sangat mendukung kampanye green election ini untuk mengurangi penggunaan baliho. Di samping untuk keindahan Bali, juga Bali sebagai destinasi wisata jangan sampai mengganggu keindahannya," katanya.
Bacawagub Bali, Giri Prasta mengatakan, terkait dengan banyaknya baliho Giri yang tersebar, ia mengaku akan mengikuti aturan green election.
"Kami sudah meminta kepada pendukung Nyoman Giri Prasta untuk menurunkan dan membersihkan baliho itu," katanya.
Sementara itu, setelah proses mendaftar ke KPU sekitar pukul 12.15 Wita, Bacagub Bali, Mulia yang akrab disapa De Gadjah mengaku, terkait dengan green election, pihaknya siap melaksanakannya dan akan mengikuti apa imbauan dan arahan KPU. Dan baginya itu adalah upaya menjaga kebersihan dan lingkungan Bali.
Di sela-sela pendaftaran ke KPU, Wayan Koster mengatakan dengan didukung 8 partai selain PDIP, jumlah suara mencapai 61.57 persen saat Pileg 2024 lalu.
Selain PDIP, ada 8 partai pengusung yakni PKB, Hanura, Perindo, Gelora, PPP, Partai Ummat, Partai Buruh, dan PBB.
"Dukungan inisiatif 8 partai ini menunjukkan PDIP membuka diri seluas-luasnya sebagai wujud kebersamaan di Pulau Bali," katanya.
Koster mengatakan, semua program yang belum tuntas di periode pertama akan dilanjutkan kembali pada periode kedua jika terpilih dengan pasangan baru.
Tidak hanya melanjutkan, Koster-Giri juga akan memprioritaskan menjaga kekuatan alam, manusia dan kebudayaan Bali.
Mulai dari pembangunan infrastruktur, tata kepariwisataan, hingga membangun pusat pertumbuhan perekonomian Bali yang diseimbangkan antara Bali utara, selatan, barat dan timur.
Ia juga akan memberikan ruang kepada generasi muda untuk bisa meningkatkan kualitas kehidupannya di masa depan.
"Periode pertama infrastruktur darat, laut, dan udara dengan pengembangan Bandara Ngurah Rai. Saya katakan saat ini Bali sangat tertinggal dalam infrastruktur, apalagi sebagai destinasi wisata dunia, sudah lama tertinggal," katanya.
Ke depan pertama ia akan memenuhi kebutuhan infrastruktur pariwisata berbasis budaya. Kedua, akan menghilangkan ketimpangan pembangunan di Bali utara, selatan, timur, dan barat. Karena menurutnya saat ini 60 persen lebih ekonomi berpusat di Bali selatan.
Sementara itu, Giri Prasta mengaku sebagai calon gubernur dirinya tak mengenal kata legowo karena selama ini sangat ingin maju sebagai calon gubernur.
Ia mengaku sebagai petugas partai siap ditugaskan dimanapun.
"Ketika nanti terpilih bukan lagi pejabat partai tapi pejabat masyarakat umum," katanya. Giri pun enggan menyebut target kemenangan, dan intinya Koster-Giri menang.
Bacawagub De Gadjah, pasangan Mulia-PAS yang diusung Gerindra, PSI, Nasdem, Golkar, Demokrat, PAN, PKN, PKS, Garuda ini mengusung visi untuk menjadikan Bali lebih baik, dengan fokus pada pembangunan infrastruktur yang merata, pengentasan kemacetan, pengelolaan sampah yang lebih baik, serta pengurangan pengangguran.
Terkait alasan memilih Putu Agus Suradnyana sebagai pendamping, De Gadjah mengatakan, hal tersebut didasarkan pada komunikasi yang baik dan rasa hormat terhadap pengalaman Agus.
"Satu, komunikasi ada. Kita berkawan dari dulu, dan kedua, memang jalan Tuhan," ungkapnya.
De Gadjah juga mengonfirmasi bahwa Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, telah memberikan restunya untuk pencalonan pasangan ini.
Saat ditanya mengenai target kemenangan, De Gadjah optimistis bahwa dengan dukungan rakyat dan restu alam semesta, mereka akan meraih kemenangan.
Sementara itu, Putu Agus Suradnyana mengatakan dirinya merasa ada chemistry yang kuat untuk Bali.
PAS pun menyebut ada fiskal yang cukup karena ada linearitas dengan Prabowo Subianto.
Ia pun menambahkan adanya ketimpangan Bali utara dan selatan karena perbedaan aksesibilitas.
Dirinya pun menyebut jika saat ini Bandara Ngurah Rai sudah kodit dan pembangunan bandara untuk kemajuan dan pemerataan kesejahteraan di seluruh Bali. "Dumogi gubernur mokoh-mokoh, rakyatne gemuk," kelakarnya.
(Tribunnews.com/Chrysnha/Tribun-Bali.com/Putu Supartika)