TRIBUNNEWS.COM - Pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub), Ridwan Kamil (RK)-Suswono (RIDO), masih menggodok calon ketua tim pemenangan untuk Pilkada Jakarta 2024.
Ridwan Kamil mengatakan, sosok calon ketua tim pemenangan masih disempurnakan lantaran RIDO diusung oleh banyak partai politik (parpol)
"Masih disempurnakan, karena kan partainya banyak, ya," ungkap RK di kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Minggu (1/9/2024).
Meski begitu, RK menargetkan susunan Tim Pemenangan RIDO bakal rampung dalam waktu dekat, termasuk untuk posisi ketua.
"Insyaallah sehari-dua hari sudah rampung tim kampanye pilkada-nya," ujarnya.
Sebagai informasi, pasangan RIDO diusung oleh 15 parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Kelima belas partai itu adalah Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Golkar, Demokrat, NasDem, Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Kemudian, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Gelora, Partai Bulan Bintang (PBB), Perindo, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Prima, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), dan Garuda.
Mengaku Ditugaskan Golkar
Ridwan Kamil juga mengaku bahwa dirinya ditugaskan Partai Golkar untuk maju Pilkada Jakarta 2024.
Selain itu, RK menyebut, atas arahan Presiden terpilih Prabowo Subianto, dirinya memutuskan berkontestasi di Jakarta.
Baca juga: Momen Pramono-Rano Karno dan Anies Bertemu di CFD hingga Respons Ridwan Kamil Diteriaki Hidup Anies!
Awalnya, pria yang akrab disapa Kang Emil itu menyatakan, sebenarnya dirinya lebih nyaman maju di Pilkada Jawa Barat.
Pasalnya, ucap RK, ia memiliki elektabilitas yang tinggi sebagai petahana di Jawa Barat.
"Saya dan Pak Suswono sebenarnya bukan pilihannya sebenarnya, saya tidak melamar ke Jakarta, (tapi) ditugaskan," ujarnya di kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Minggu.
"Karena saat ditanya, 'Kang Emil gimana? Ya saya nyamannya di Jawa Barat, kan incumbent, top approval ratingnya saya 90 persen di Jawa Barat, pengen jadi gubernur ada 70 persen'," imbuhnya.
Namun, RK mengungkap bahwa Prabowo meminta supaya Jakarta diurus oleh seorang teknokrat yang ahli di bidang tata ruang kota setelah ibu kota negara pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Apalagi, saat ini Ridwan Kamil juga mengemban tugas sebagai kurator pembangunan IKN.
Oleh sebab itu, akhirnya dirinya memutuskan untuk maju berkontestasi di Pilkada Jakarta.
"Jadi, saya sebenarnya di sana (Jawa Barat), tapi perintah dari partai, arahan dari Pak Prabowo, Jakarta butuh teknokrat yang bisa memikirkan apa pasca tidak lagi jadi ibu kota."
"Kebetulan saya kurator dari IKN, jadi paham apa risiko, konsekuensi dari perpindahan populasi ke IKN, gedung-gedung kosong ditinggalin dan lain sebagainya," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Deni/Chaerul)