Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Berdasarkan survei Poltracking Indonesia, suara pemilih Anies di Pilpres 2024 lalu terpecah dalam Pilkada Jakarta 2024.
Para pendukung yang menamai dirinya "Anak Abah" bakal terbagi menjadi tiga poros.
Dalam rilis lembaga survei Poltracking Indonesia baru-baru ini, suara 45,4 persen mendukung pasangan Ridwan Kamil- Suswono atau RIDO di Pilkada Jakarta 2024.
Sementara, sebanyak 31,2 persen Anak Abah memilih pasangan Pramono Anung-Rano Karno.
Lalu, 6,7 persen lainnya memilih pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto.
Sisanya, belum menentukan dukungan memilih ketiga sosok kandidat tersebut.
Terkait hal itu, Ridwan Kamil mengaku menyambut baik dukungan tersebut.
Kendati demikian, eks Gubernur Jawa Barat itu pun tak mau terbuai dengan hasil tersebut.
Sebab, meski elektabilitasnya tinggi dan didukung mayoritas warga Betawi dan Anak Abah, namun jumlah masyarakat yang belum menentukan pilihan masih cukup besar.
Adapun jumlah masyarakat yang belum menentukan pilihan yakni sekira 16 persen.
“Saya lihat masih ada 16 persen kalau enggak salah. Kita akan fokus mencari dimana 16 persen,” ujar Ridwan Kamil, Sabtu (28/9/2024) dikutip dari TribunJakarta.com.
Baca juga: Imajinasi Kun Wardana, Pramono Anung, dan Ridwan Kamil Soal Dana Abadi Kebudayaan Jakarta
Oleh karena itu, Ridwan Kamil menyebut, pihaknya terus menggencarkan sosialisasi untuk menjangkau lebih banyak masyarakat
Pihaknya pun tak mau mengotak-otakan pemilihnya.
“Kami enggak pilah-pilah ya. Mana pendukung siapa, daerah mana, kita terima dengan baik dan mengucapkan terima kasih."
“Karena kan Jakarta (perolehan suara) harus lewat 50 persen plus 1. Jadi, mau pendukung mas Anies atau bukan, yang penting kami akan terus mengejar 16 persen yang masih belum yakin atau memutuskan,” lanjut Ridwan Kamil.
Poltracking dalam Simulasi Tunggal
Mengutip TribunJakarta.com, sementara itu, pada simulasi tunggal Cagub Jakarta, Ridwan Kamil memperoleh angka elektabilitas tertinggi dibanding kandidat lainnya.
Berikut data perolehan suara pada simulasi tunggal Cagub Jakarta:
- Ridwan Kamil 48.9 persen
- Pramono Anung 22.1 persen
- Dharma Pongrekun 4.1 persen
Masyarakat yang tidak tahu dan tidak jawab sebesar 24,9 persen.
Sementara pada simulasi tunggal Cawagub Jakarta, yang unggul justru Rano Karno.
Popularitas Rano Karno menyaingi rekannya yakni Suswono.
Berikut data perolehan suara pada simulasi tunggal Cawagub Jakarta:
- Rano Karno 37,6 persen
- Suswono 27,6 persen
- Kun Wardana 4,8 persen
Sedangkan yang tidak tahu dan tidak jawab 30,0 persen.
Temuan ini disampaikan Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, melalui siaran Youtube Poltracking Indonesia hari ini, Jumat (27/9/2024).
"Kita menemukan di Jakarta, karena faktor popularitas. Ternyata memang Rano Karno elektabilitasnya melampaui si cagubnya, Pramono Anung," kata Hanta.
Akhirnya, elektabilitas Rano Karno pun membantu cagubnya, Pramono Anung.
"Tentu faktor ini biasanya kontributif secara elektoral bagaimana kita melihat versi akumulasi ketika berpasangan," jelas Hanta.
Kendati demikian, elektabilitas cagub lebih membantu apabila dibandingkan dengan data perhitungan suara elektabilitas cawagubnya.
Hal itu terlihat dari survei simulasi paslon. Ridwan Kamil (RK)-Suswono unggul dengan angka elektabilitas 47,5 persen.
Survei ini menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 9-15 September 2024.
Sampel pada survei ini adalah 1200 responden dengan margin of error kurang lebih 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Mayoritas Anak Abah Pilih RIDO di Pilkada Jakarta 2024, RK: Enggak Mau Pilah-pilah Pendukung dan Survei Poltracking Ungkap Pilihan Anak Abah di Pilkada Jakarta 2024, Cenderung RK-Suswono
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci/Jaisy Rahman Tohir)