Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, harus menjadi momentum bagi masyarakat di Kawasan Danau Toba untuk menghadirkan pemimpin yang mampu mengembangkan pariwisata dan meningkatkan pertanian.
Sebab kedua sektor itu merupakan andalan di pawasan Danau Toba.
Hal itu disampaikan pemerhati dan pelaku pariwisata Sanggam Hutapea, kepada wartawan, Selasa (8/10/2024).
Sanggam menjelaskan, terdapat delapan wilayah kabupaten di Kawasan Danau Toba akan melaksanakan Pilkada serentak pada November 2024 mendatang.
Adapun delapan wilayah itu yakni Kabupaten Tapanuli Utara, Humbahang Hasundutan, Toba, Samosir, Simalungun, Tanah Karo, Dairi dan Pakpak Barat .
"Melalui Pilkada Serentak 2024 mendatang, masyarakat di kawasan Danau Toba harus cerdas menentukan pilihannya, yakni memilih orang yang memahami pariwisata dan pertanian, sebagai kepala daerah di wilayah itu," kata dia.
Sanggam mengatakan, besarnya potensi pariwisata Danau Toba, tentu wajar dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi perhatian serius dari pemerintah.
Selain karena keindahan alamnya yang mempesona, proses terjadinya Danau Toba dengan luas lebih 1.145 kilometer persegi dan kedalaman 450 meter itu, merupakan sebuah keajaiban alam karena terbentuk melalui letusan dahsyat Gunung Toba, sekitar 74.000 tahun yang lalu.
Sanggam melanjutkan, keseriusan pemerintah mengembangkan pariwisata kawasan Danau Toba, tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025.
Di mana Danau Toba termasuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), sehingga menjadi prioritas dalam pembangunan kepariwisataan Indonesia.
"Kepala daerah di kawasan Danau Toba yang dihasilkan melalui Pilkada 2024 nanti, harus memahami sepenuhnya kedua sektor yang menjadi andalan dalam menggerakkan ekonomi," ujarnya.
Menurut Sanggam, beberapa daerah di kawasan Danau Toba juga memiliki hasil pertanian yang spesifik yakni andaliman, yaitu sejenis rempah untuk bahan masak.
"Andaliman ini menjadi ciri khas, sebab hanya tumbuh di hutan Sumatera Utara, khususnya kawasan Danau Toba," ujarnya.
Baca juga: Komunitas PTGS Siap Promosikan Budaya Batak dan Pariwisata Danau Toba ke Mancanegara
Sanggam menyakini, jika kedua sektor ini ditangani dengan baik tidak tertutup peluang produk pertanian kawasan Danau Toba menjadi alat promosi dan sangat memungkinkan sebagai salah satu brand pariwisata Danau Toba menuju wisata kelas dunia.