News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Respons 3 Cagub Jakarta soal Hasil Survei Litbang Kompas, Pongrekun Merasa Jadi Anak Tiri

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Gubernur DKI Jakarta 2024, Pramono Anung (Kiri), RIdwan Kamil (Tengah) dan Dharma Pongrekun (Kanan). Respons Pramono Anung, Ridwan Kamil, dan Dharma Pongrekun soal hasil survei elektabilitas Pilgub Jakarta 2024 yang dirilis Litbang Kompas.

"Ya mau 1 putaran, mau 2 putaran, saya sih siap. Tetapi pokoknya saya sampai dengan tanggal 27, 23 adalah sudah terakhir untuk sosialisasi, saya akan fight," tuturnya.

Ridwan Kamil

Dilansir Kompas.com, Ridwan Kamil merespons hasil survei Pilgub Jakarta dari Litbang Kompas yang menunjukkan elektabilitas Pramono-Rano lebih tinggi daripada elektabilitasnya bersama Suswono.

Menurutnya, dinamika naik turunnya elektabilitas survei adalah hal yang biasa terjadi karena angkanya berbeda-beda setiap minggu. 

“Survei itu dinamikanya minggu per minggu ya. Yang saya tahu, data Kompas itu kan diambil sebelum debat kedua," ujar Ridwan Kamil saat ditemui di Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa.

"Ada survei-survei pascadebat yang sudah dirilis angkanya kan juga meningkat ya,” imbuhnya.

Ia mengatakan, survei bukan penentu takdir pada masa kampanye, tetapi lebih seperti pembaca mood harian dari para pemilih.

“Survei itu pembaca mood hari ini, bukan penentu takdir. Takdir itu dijemput dengan kita kerja-kerja maksimal,” terangnya. 

Ia menyebut, perpindaha suara pemilih PKB, NasDem, dan Demokrat dari RIDO ke Pramono-Rano yang disebutkan Litbang Kompas sebagai sesuatu yang lazim terjadi.

“Namanya pemilih tidak ada namanya jaminan 100 persen akan sesuai dengan arah dari koalisinya. Itu aja jawaban saya,” ucapnya.

Eks Gubernur Jawa Barat itu juga menyatakan, sekitar 25-30 persen dari pemilih PDIP juga memilih dirinya, bukan Pramono-Rano.

Dharma Pongrekun

Sementara itu, menanggapi hasil survei Litbang Kompas, Dharma Pongrekun merasa pihaknya menjadi anak tiri.

"Kami memang di-anaktirikan, karena apa? Kami tidak punya kekuatan untuk mempengaruhi lembaga survei," kata Dharma Pongrekun di Gang Saimih, RT 02/06, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa.

Meski begitu, Pongrekun mengaku enggan ambil pusing dengan hasil survei tersebut. 

"Saya hanya ingin berusaha bekerja semaksimal mungkin dan hasilnya bukan ditentukan oleh lembaga survei."

"Tetapi ditentukan oleh pilihan hati rakyat yang merasakan dan meyakini bahwa yang hadir di hadapannya itu akan dapat melindungi masa depan rakyat supaya ekonominya bisa naik pulih ke level layak," ucapnya.

(Tribunnews.com/Deni)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini