TRIBUNNEWS.COM - Fakta-fakta pasca debat kedua calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) Sumatra Utara, Rabu (6/11/2024) malam, di Hotel Santika Dyandra, Medan.
Rupanya sempat terjadi ketegangan antara pendukung wagub-cawagub Sumatra Utara, Edy Rahmayadi dan Hasan Basri, dengan pendukung pasangan Bobby Nasution dan Surya usai debat kedua.
Bahkan, mobil Cagub Sumatera Utara nomor urut 1, Bobby Nasution dan rombongan menjadi sasaran pelemparan.
Video yang memperlihatkan mobil Bobby yang dilempari batu pun beredar di media sosial.
Video tersebut, dibagikan oleh salah satu akun Instagram @gpbn_langkat,Kamis (7/11/2024).
Saat itu, mobil hitam yang ditumpangi Bobby tampak meninggalkan lokasi debat kedua Pilgub Sumut.
Namun, sebuah benda yang diduga botol air kemasan dilemparkan ke arah mobil Bobby.
Petugas kepolisian yang berada di lokasi pun mencoba menenangkan massa.
Fakta Pasca Debat Pilkada Sumut 2024
1. Tim Pemenangan Benarkan Mobil Bobby Dilempari Botol
Ketua tim pemenangan Bobby dan Surya, Hinca Panjaitan, membenarkan adanya peristiwa pelemparan botol kemasan ke mobil cagub nomor urut 1.
Menurut Hinca, awalnya tidak ada masalah sejak awal sampai akhir debat kedua Pilgub Sumatra Utara.
Baca juga: Mobil Bobby Nasution Dilempari Batu usai Debat Pilgub Sumut Lawan Edy Rahmayadi
Situasi berubah, ketika paslon hendak meninggalkan lokasi acara debat.
"Awalnya tidak ada masalah sampai selesai, tapi begitu paslon kami ingin meninggalkan tempat, lokasi acara itu."
"Dan cukup pengawalannya cukup ketat. Dan keluar begitu, semua orang mendengar yang ada di situ. Saya kebetulan ada di situ, meski jaraknya jauh karena saya juga di mobil. Tapi melihat sendiri, terjadi apa yang kita sebut tadi malam itu ada pelemparan," kata Hinca, Kamis (7/11/2024), dilansir Tribun-Medan.com.
Meski demikian, Hinca tak mengetahui siapa yang melempar botol ke arah mobil Bobby.
"Tapi kita tidak tahu siapa yang melempar," lanjutnya.
2. Tim Pemenangan Bobby akan Buat Laporan jika Kumpulkan Bukti
Hinca mengatakan mobil Bobby terkena lemparan saat hendak pulang.
Padahal saat itu, sejumlah petugas kepolisian ada di lokasi kejadian.
"Tadi malam juga kami sampaikan langsung ke Pak Kapolrestabes Medan untuk dijaga sampai itu keluar, sampai selesai. Hanya di mobilnya paslon, Pak Bobby yang sempat mendapatkan lemparan," jelas Hinca.
Hinca menegaskan pihaknya akan membuat laporan ke polisi setelah mengumpulkan sejumlah bukti.
Mereka menilai debat calon Gubernur adalah proses dari pesta demokrasi yang semestinya berlangsung tertib.
Hinca berharap, dengan adanya laporan ke polisi penyelenggaraan debat ketiga bisa lebih kondusif.
"Jadi tadi malam kami ngumpulin buktinya, tim hukum hari ini sedang menyiapkan bukti-bukti yang bisa didapat, paling tidak ada video, ada gambar-gambar yang disiapkan," ungkap Hinca.
"Nanti selepas kira-kira jam hari ini nanti tim hukum akan ke Polrestabes Medan, saya tunggu mereka untuk kita berdiskusi untuk menyiapkan materinya," imbuh Anggota DPR RI itu.
3. Edy Rahmayadi Juga Dilempari Botol Pendukung
Juru bicara Edy Rahmayadi, Sutrisno Pangaribuan, menjelaskan insiden pelemparan botol pendukung cagub-cawagub Sumatra Utara ini terjadi usai debat dan Edy hendak meninggal hotel.
Sutrisno mengatakan, ada lemparan botol ke arah cagub nomor urut dua.
"Jadi teman teman Banteng Muda Indonesia bereaksi, dan adek adek kita yang hadir di sana terkena lemparan."
"Iya jadi ada lemparan botol ke arah Pak Edy, makanya anak anak bereaksi," kata Sutrisno.
Menurutnya, botol air kemasan diarahkan ke arah Edy yang sedang berjalan menuju mobil.
"Jadi selesai debat Pak Edy mau pulang, bersama pendukung, dilempar ke arah situ. Dan saat itu ada adek adek kita dilempar, tidak ada luka cuman dia syok tadi. Dia syok tadi, dibawa ke markas PMI," kata Sutrisno.
"Lemparan itu sudah pasti dari pendukung Bobby, jadi itu yang membuat anak anak bereaksi," lanjutnya.
Selain di luar hotel, keributan juga sempat terjadi di arena debat.
Sutrisno menambahkan, ada upaya untuk memancing pendukung Edy dengan tindakan provokatif yang dilakukan pendukung Bobby.
"Ini memang ada upaya memancing, mulai dari dalam tadi ada pendukung yang diancam kemudian dilanjutkan lagi tadi di luar," terang Sutrisno.
4. Tim Hukum Edy Lapor ke Polda Sumut
Tim hukum calon Gubernur Sumut nomor urut 2 Edy Rahmayadi dan Hasan membuat aduan masyarakat (Dumas) ke Polda Sumut, Kamis (7/11/2024).
Aduan tersebut, terkait dugaan pelemparan botol bekas ke Edy Rahmayadi usai debat kedua pada Rabu malam.
Ketua tim hukum pasangan calon Gubernur nomor urut 2 Edy-Hasan, Yance Aswin, mengatakan mantan Pangkostrad terkena lempar botol bekas di bagian wajahnya.
"Laporan kita meminta ketegasan dari Polda Sumut mengusut peristiwa tadi malam, dimana Paslon kita pak Edy Rahmayadi dilempar botol Aqua dan kena mukanya,"katanya, Kamis (7/11/2024).
Yance menduga, Edy dilempari botol air mineral bekas olah pendukung Calon Gubernur Sumut nomor urut 1 Bobby Nasution dan Surya.
"Kenapa kita sebut Bobby Lovers karena bendera, semuanya tertulis Bobby Lovers. Jadi kita sudah memastikan pelakunya Bobby Lovers," jelasnya.
5. Respons KPU Sumatra Utara Telusuri Insiden Ketegangan Pendukung
Dikutip dari Kompas.com, KPU Sumatra Utara akan menelusuri insiden ketegangan antara pendukung Edy Rahmayadi dan Hasan Basri, dengan pendukung Bobby Nasution dan Surya, saat debat kedua di Hotel Santika Dyandra, Medan.
Hal tersebut, disampaikan Ketua KPU Sumut, Agus Arifin, saat diwawancarai di Hotel Santika Dyandra, Rabu (6/11/2024).
"Ya mungkin terkait peristiwa tadi, coba kita konfirmasilah ke masing-masing seperti apa," katanya.
Agus mengimbau agar setiap pasangan calon menjaga ketertiban pada debat selanjutnya.
Sehingga, diharapkan semua pihak dapat merasa nyaman dan aman saat debat berlangsung.
"Kita mengimbau kepada setiap paslon untuk menjaga ketertiban. Agar debat ini bisa disaksikan baik oleh masyarakat, tim pemenangan, maupun tamu di luar ruangan tempat debat nanti. Supaya lebih aman," ucap Agus.
Baca juga: Edy Rahmayadi Minta Jawaban Soal Isu Blok Medan di Debat Calon Gubernur, Bobby Tantang Begini
Diketahui, aksi saling lempar botol kemasan terjadi antar pendukung pasangan calon Gubernur Sumatera Utara yang berlangsung di hotel Santika Dyandra, Kota Medan, Rabu.
Kericuhan terjadi setelah debat kedua selesai.
Pada saat itu, kedua pendukung pasangan calon telah menunggu di depan hotel.
Ketika Edy Rahmayadi dan rombongan hendak berjalan menuju mobil meninggal lokasi debat, para pendukung mulai terlibat pelemparan botol kemasan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Ricuh Usai Debat Kedua Calon Gubernur Sumut, Jubir : Edy Dilempari Botol Pendukung,
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Rifqah, Tribun-Medan.com/Anugrah Nasution, Fredy Santoso, Kompas.com)