Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyoroti pentingnya pencegahan konflik dalam pelaksanaan Pilkada 2024.
Ia mengingatkan agar tragedi pembacokan di Sampang tidak terulang di tempat lain.
Hal ini disampaikan dalam sambutannya saat menghadiri Apel Siaga Pengawasan Tahapan Masa Tenang, Pemungutan, dan Penghitungan Suara di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2024).
“Kita tidak ingin apa yang terjadi di Sampang terjadi di tempat lain. Semua pihak harus secara aktif melakukan pencegahan dan deteksi dini,” tegas Gibran.
Ia mengimbau agar setiap potensi konflik, sekecil apa pun, segera diselesaikan sebelum membesar dan menimbulkan korban jiwa.
Baca juga: Wapres Gibran Hadiri Apel Siaga Pengawasan Pilkada 2024 di Monas
Menurut Gibran, menjaga kondusivitas selama proses pilkada adalah tanggung jawab bersama, baik lembaga pengawas, aparat keamanan, maupun masyarakat.
"Jika ada potensi konflik, walau sekecil apa pun, segera selesaikan. Jangan sampai membesar dan jangan sampai menimbulkan korban jiwa," lanjutnya.
Gibran juga menekankan pentingnya memahami keberagaman sebagai kekuatan bangsa, bukan alasan perpecahan.
Ia mengingatkan masyarakat agar tidak terpecah hanya karena perbedaan pilihan politik.
"Indonesia ini negara besar, negara yang kaya akan keberagamannya. Perbedaan adalah kekuatan kita," tutup Gibran.
Dengan pencegahan dini dan upaya menjaga persatuan, ia optimistis Pilkada 2024 dapat berjalan aman dan demokratis.
Sebelumnya terjadi pembacokan di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Minggu (17/11/2024).
Korban pembacokan yang dilakukan oleh sejumlah orang ini ialah saksi sekaligus pendukung dari pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) Sampang nomor urut 2, Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad Sakteh).
Akibat peristiwa pembacokan itu, nyawa korban berinisial JSP itu tak tertolong meski sempat dilarikan ke rumah sakit.