TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi mempromosikan alias endorse pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jawa Tengah (Jateng) dan Jakarta.
Di Pilkada Jateng, endorse Jokowi tampaknya manjur alias berhasil.
Pasalnya, pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor urut 2 Ahmad Luthfi-Taj Yasin, untuk sementara unggul dalam quick count atau hitung cepat sejumlah lembaga survei seperti Litbang Kompas.
Hingga pukul 21:15 WIB, Rabu (27/11/2024) dengan suara masuk 100 persen memperlihatkan suara Lutfhi-Yasin unguk dengan mendapatkan 59,29 persen.
Sedangkan pasangan nomor urut 1 Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) memperoleh 40,71 persen.
Seperti diketahui, Jokowi meng-endorse pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jateng.
Bahkan Jokowi sempat mendampingi Ahmad Luthfi berkampanye di Klaten Jawa Tengah.
Kekalahan sementara Andika Perkasa-Hendrar Prihadi cukup mengejutkan.
Pasalnya Andika-Hendrar didukung PDIP berada di "kandang banteng" atau di provinsi dengan pemilih PDIP terbesar di Pemilu.
Lalu apakah endorse Jokowi berpengaruh di Pilkada Jateng 2024?
"Memang banyak hal yang terjadi pasca-survei (Litbang Kompas). Terjadi endorsement dari Jokowi dan Prabowo. Jokowi turun, Prabowo turun. Itu yang sedikit banyak mungkin bisa mengubah konstelasi," ujar peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, Rabu (27/11/2024) dikutip dari Kompas.com.
"Faktor Jokowi begitu signifikan, baik yang masih bimbang atau swing voter. Ketika Jokowi datang, membuat mereka mudah untuk pindah (pilihan)," ujar peneliti Litbang Kompas, Maga Endarto.
Menurut Endarto, dukungan Jokowi dan Prabowo di menit-menit akhir kampanye Pilkada Jateng mampu memeranguhi keadaan.
Bagaimana dengan Jakarta?
Berbeda dengan Pilkada Jakarta 2024, tampaknya endorse Jokowi kurang mempan.
Paslon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono yang diusung KIM Plus dan di-endorse Jokowi kalah menurut hasil hitung sementara quick count sejumlah lembaga survei.
Di Pilkada Jakarta 2024, terdapat tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yakni pasangan Ridwan Kamil-Suswono nomor urut 1 (diusung Koalisi Indonesia Maju Plus), Dharma Pongrekun-Kun Wardana nomor urut 2 (calon independen), Dan Pramono Anung-Rano Karno nomor urut 3 (diusung PDIP).
Hasil quick count dari lembaga survei Litbang Kompas per pukul 21.00 WIB dengan data masuk 100 persen memperlihatkan RK-Suswono: 40,02 persen, Dharma-Kun: 10,49 persen, dan Pramono-Rano: 49,49 persen.
Pramono-Rano yang diusung PDIP sejauh ini unggul atas RK-Suswono.
Jokowi secara terbuka mendukung RK-Suswono.
Itu terlihat saat Jokowi bertemu Ridwan Kamil di Kaizen Coffe, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (18/11/2024) malam kemarin.
Terang-terangan, Jokowi menyampaikan alasan mengapa memilih mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024.
Jokowi mengatakan Ridwan Kamil memiliki rekam jejak sebagai pemimpin.
Menurut mantan Gubernur Jakarta itu menuturkan, rekam jejak sangat penting bagi calon pemimpin.
"Dalam Pilkada ini, pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa yakin masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan? Jawaban saya sederhana: rekam jejak," kata Jokowi, Senin (18/11/2024) malam.
"Kenapa saya mendukung Ridwan Kamil? Karena rekam jejak. Saya ulang, kenapa saya Ridwan Kamil? Karena rekam jejak," tandasnya.
Jokowi mencontohkan rekam jejak Ridwan Kamil mulai dari Walikota Bandung hingga Gubernur Jawa Barat.
Sumber: Tribunnews.com/Kompas.com