"Tahun 2018 saya mengundurkan diri karena waktu itu mau merawat ayah saya yang sekarang sudah almarhum," tukasnya.
Pilihannya mengundurkan diri rupanya justru membuat dia kesulitan.
Ia sempat buka usaha namun gagal sampai akhirnya terpaksa hidup di jalan.
"Saya kebetulan belum menikah, dulu saya punya rumah, cuma rumah bareng-bareng sama kakak."
"Enggak tau ke mana rumah itu udah di jual, kakak saya sama ibu saat ini di kampung tinggalnya," ujarnya.
Mensos Risma turun langsung saat mengantar lima PMKS untuk dipekerjakan di kawasan Grand Kamala Lagoon, Jalan Candrabhaga, Kecamatan Bekasi Selatan.
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto hadir dalam acara tersebut beserta manajemen pengembang kawasan.
Dari lima PMKS, dua di antara diajak Risma saat blusukan. Salah satunya Irman.
Sementara tiga sisanya PMKS dari berbagai daerah yang ditampung di Balai Rehabilitasi Sosial Pangudi Luhur Bekasi.
"Dia bisa bekerja, saya sudah akseskan ke pekerja, dan sudah bekerja lima orang di situ," kata Risma di lokasi.
Akses bekerja bagi PMKS ini untuk menyemangati mereka supaya dapat mengubah nasib dan kembali ke kehidupan yang laik.
"Ini untuk menyemangati, para pemulung lain atau orang-orang yang hidup di jalan dan sudah merasa tidak ada harapan, kalau mereka berniat sebetulnya pasti ada jalan," tegasnya.
Dia menceritakan, masalah PMKS terjadi karena tidak sedikit dari mereka yang merasa nyaman hidup di jalan menggelandang.
"Ini ada sembilan pemulung tadinya, tapi yang tertarik cuma lima (mau ikut diberikan akses pekerjaan)," ujar Risma.