TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN – Menteri Sosial Tri Rismaharini bertemu Mesda (38), ibu Ipin dan adikn-adiknya di Desa Longkek, Kecamatan Gelis, Kabupaten Bangkalan Madura.
Secara khusus Risma memberikan bantuan berupa pakaian bagus kepada Mesda. Mantan Wali Kota Surabaya itu juga bantuan perlengkapan sehari-hari untuk keluarga Mesda.
Antara lain bantal kasur, mainan anak-anak, pampers, bantuan perlengkapan sekolah, uang tunai sebesar Rp 5 juta, serta bantuan perlengkapan sekolah sebesar Rp 12,5 juta.
Risma menjanjikan secara berkala akan memeriksa kondisi Mesda yang mengalami depresi atau gangguan kejiwaan.
Termasuk memikirkan keberlangsungan pendidikan Ipin serta adik-adiknya yang sudah berusia sekolah.
“Terpenting ibunya bisa kembali merawat anak-anaknya terlebih dahulu. Saya sudah janjian dengan psikiater, saya rasa ibunya bisa pulih. Karena tadi ingatannya, memorinya kembali. Ternyata beliau (Mesda) bisa, nyambung untuk berkomunikasi,” kata Risma di rumah keluarga Ipin, Minggu (5/3/2023).
Baca juga: Umur 16 Tahun Ipin Harus Rawat Ibu ODGJ dan Tiga Adiknya yang Kanak-kanak
Turut mendampingi kunjungan Risma ada Plt Bupati Bangkalan, Drs Mohni MM, Dandim 0829 Bangkalan, Letkol Kav Taufik Dwinova, Sekretaris Daerah Kabupaten Bangkalan, Ir Taufan ZS, serta perangkat desa setempat.
Ipin atau Moh Syafirin Rohman alias Ipin (16), viral setelah kisah keseharian warga Desa Longkek, Kecamatan Galis, Bangkalan, itu membetor simpati banyak orang.
Ipin yang putus sekolah merawat ibunya, serta tiga adiknya. Adik bungsunya yang berusia 7 bulan akhirnya meningggal dunia setelah sakit.
Ayah Ipin, Syaiful Rohman, mendekam di penjara karena kasus kriminal. Risma hadir tepat saat peringatan tujuh hari meninggalnya adik bungsu Ipin.
Saat Risma datang, atap terpal yang disangga lonjoran bambu masih dibiarkan terpasang di halaman rumah keluarga Ipin.
Sejumlah perlengkapan makan dan peralatan dapur untuk keperluan acara tahlil selama 7 hari, juga tampak masih lengkap.
“Ini hari kedelapan meninggalnya anak kelima dari Ibu Mesda yang masih berusia tujuh bulan. Teropnya masih ada itu karena semalam masih dipakai tahlilan,” kata Kulsum.
Kulsum merupakan guru semasa Ipin duduk di bangku kelas 1 hingga 6 SD Negeri 1 Longkek, Kecamatan Gelis.