News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Ipin Remaja dari Madura

Sejak Subuh Urus Ibu dan Adik-adiknya, Tapi Ipin Ingin Lanjut Sekolah 

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi keluarga Ipin di Desa Longkek, Kecamatan Gelis, Kabupaten Bangkalan Pulau Madura, Minggu (5/3/2023). Risma memastikan keluarga itu menerima bantuan dan bisa melanjutkan kehidupan lebih baik lagi.

TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN – Mohammad Syafirin Rohman alias Ipin (16), remaja asal Bangkalan Madura, Jatim, viral karena kisah kehidupannya merawat ibunya yang ODGJ dan tiga adiknya yang kanak-kanak.

Ipin berkisah, dirinya praktis jadi tulang punggung keluarganya, setelah ayahnya, Syaiful Rohman, dijebloskan ke penjara. Sementara Mesda, ibunya bertambah parah gangguan kejiwaannya.

“Mulai saat itu saya bangun di waktu Subuh untuk mengurus adik-adik dan memastikan ibu dalam kondisi baik,” kata Ipin kepada jurnalis Tribun Madura Tribun Network, Jumat (10/3/2023) sore.

Meski begitu, dalam keseharian, Ipin sesekali dibantu Novi, adik perempuan Syaiful Rohman, atau tante Ipin.

Novi menjadi satu di antara kerabat keluarga Ipin yang mengetahui kondisi Mesda sejak awal.

“Setelah kakak (Syaiful) masuk penjara kasus sepeda motor, berlanjut anak bungsu meninggal dunia, kondisi Mbak Mesda semakin parah,” kata Novi.

“(Pikiran) ngeblank, tidak masak, tidak mengurusi anak-anak, kesehariannya berjalan ke sana kemari,” lanjutnya.

Ipin (16) asal Longkek, Gelis, Bangkalan, Madura, merawat adik ketiganya yang masih bayi batita, sementara ibunya menderita gangguan kejiwaan dan ayahnya mendekam di penjara. Adik bungsu Ipin meninggal dunia sepekan lalu karena sakit. (TANGKAP LAYAR TIKTOK/ASSYIFAZZAHRA01)

Baca juga: Umur 16 Tahun Ipin Harus Rawat Ibu ODGJ dan Tiga Adiknya yang Kanak-kanak

Baca juga: Mensos Risma Ingin Ibu Ipin Bisa Kembali Sembuh dan Rawat Anak-anaknya

Kisah Ipin remaja dari Bangkalan Madura ini viral setelah sejumlah rekaman videonya diunggah Kulsum, guru Ipin semasa SDN Longkek, Kecamatan Gelis, Kabupaten Bangkalan Madura, Jawa Timur

Kulsum jatuh iba melihat keadaan memprihatinkan keluarga Ipin. Postingan Kulsum di media sosial TikTok dan Facebook mendatangkan beribu-ribu simpati.

Donasi berdatangan, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini pekan lalu menyambangi Ipin dan keluarganya di Longkek, Gelis, Bangkalan.

Mesda, ibu Ipin, langsung mendapatkan perawatan dari psikiater. Ia diberi obat agar sembuh, dan sejak Senin lalu, ingatannya berangsur pulih.

Mesda kini mulai beraktivitas seperti biasa, mulai berbelanja, mencuci piring, sesekali memasak, hingga melipat pakaian.

"Alhamdulillah sudah mendingan, sudah diberi obat. Terkadang memasak, kadang juga tidak,” ujar Ipin yang tetap merawat adik bungsunya yang masih bayi batita.

Ia berharap ibunya benar-benar kembali pulih, merawat dan menjaga adik-adiknya, seperti ibu-ibu yang lain.

Ketiga adik Ipin terdiri atas M Sarob Salsabila (11), yang pekan lalu mulaia sekolah. Berikutnya Saida Romania (6), dan si bungsu M Ragil Saputra (2).

“Terus saya sekolah, tetapi nunggu ibu sembuh,” katanya lirih.

Kulsum, guru SDN 1 Longkek, Gelis, Bangkalan Madura bersama Ipin dan adiknya. Kulsum lah yang memviralkan kisah Ipin dan keluarganya, mendatangkan simpati banyak pihak termasuk Menteri Sosial Tri Rismaharini. (TANGKAP LAYAR TIKTOK/ASSYIFAZZAHRA01)

Ia menambahkan, kondisi ibunya terindikasi mengalami gangguan jiwa terhitung sejak 10 tahun lalu.

Namun tidak separah setelah ayahnya, Syaiful Rohman tersandung kasus pidana dan dijebloskan ke penjara beberapa bulan lalu.

“Ketika bapak di Lapas (Lembaga Pemasyarakatan), kondisi ibu menjadi lebih parah,” aku Ipin yang putus sekolah karena harus mengurus ibu dan adik-adiknya.

Mensos Risma pada kunjungannya ke keluarga Ipin, mendorong Risma agar Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan mengusulkan keluarga Ipin terdaftar pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Pelaksana Tugas Bupati Bangkalan, Drs Mohni MM mengaku, pihaknya awalnya tidak mengetahui latar belakang kasus yang menimpa Mesda.

Namun informasi yang diterima Pemkab Bangkalan dalam beberapa waktu terakhir, kondisi Mesda disebabkan depresi.

“Kami tidak tahu kasusnya (ibu Mesda) apa. Cuma terakhir karena depresi yang kami tahu,” ungkap Mohni didampingi Kepala Dinsos Kabupaten Bangkalan, Wibagio Suharta.

Dinsos Kabupaten Bangkalan akan merespon permintaan Risma, memantau terus kondisi Mesda beserta anak-anaknya.

“Kami ikut memantau karena sudah ditangani kementerian. Harapan kami, yang sulung tidak boleh putus sekolah. (Ipin) sudah tidak sekolah selama dua atau tiga tahunan, kami yakin si ibu bisa sembuh,” kata Mohni.(Tribunnews.comTribunMadura.com/Surya/TribunJatim/Ahmad Faisol)

ARTIKEL INI JUGA TAYANG DI ;

Baca Selanjutnya: fakta odgj di bangkalan ingatan mesda pulih dan tanya keberadaan suami mensos risma turun tangan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini