“Alhamdulillah banyak juga peminat, terutama para penggemar buah paria. Kemarin ada yang borong sampai 20 kantong,” ujar Kiki.
“Pemasarannya memang masih terbatas. Belum masuk ke toko-toko kue atau pusat oleh-oleh,” tambahnya.
Meski pemasarannya masih terbatas, dalam sebulan menurut Kiki, dari usaha rumahan membuat camilan paria kriuk-kriuk tersebut ia bisa meraup penghasilan rata-rata Rp 4 juta sampai Rp 5 juta tiap bulan.
Dari berbagai literatur, sepahit-pahit buah paria, ternyata punya manfaat dan khasiat yang manis bagi kesehatan yang gemar mengkonsumsi nya.
Dalam 100 gram buah paria terkandung energi (29 kalori), protein (1,1 gram), lemak (0,3 gram), karbohidrat (6,6 gram) serat ( 1,5 gram), kalsium (45 mg), phosfor ( 64 mg), zat besi (1,4 mg), vitamin A (180 IU), vitamin B (0,08 mg), Vitamin C (52 mg), dan air (91,2 gram).
Juga terkandung sulfony lurea, sterolglikosida, asam trichosamat, momordicin, protein alfa momorclorin.
Dari berbagai bahan yang terkandung tersebut, menempatkan paria menjadi buah atau sayur yang banyak manfaat dan khasiat.
Seperti khasiat mencegah penuaan dini (awet muda), mengatasi kencing manis (DM), meningkatkan nafsu makan, meningkatkan fungsi pencernaan.
Bagi yang punya gejala gangguan ginjal (batu ginjal), sayur atau keripik buah paria bisa jadi pilihan.(Tribunnews.com/TribunJabar/Andri M Dhani)
ARTIKEL INI JUGA TAYANG DI ;
Baca Selanjutnya: Sepahit pahitnya pare di tangan kiki malah jadi keripik gurih krispi jadi kuliner pilihan ciamis