Untuk melakukan pendakian, jalur pendakian menuju puncak gunung kerinci melawati kawasan hutan hujan tropis.
Selama pendakian, kita dapat menjumpai beberapa jenis satwa seperti di pos tiga kita bisa melihat tupai dan mendengar suara burung rangkong
Di pos 3 juga terdapat sumber air yang bisa dimanfaatkan oleh para pendaki untuk mengambil persediaan air untuk persiapan di shelter 1.
"Di pos 3 ini ada Sungai yang sumber airnya dari resapan. Rata-rata air berada di sebelah kiri jalur pendakian," sebut pemandu yang mendampingi pendakian.
Setelah sampai di shelter 1, para pendaki disarankan untuk berkemah. Shelter 1 berada diketinggian 2.505 mdpl, merupakan tempat terbuka, cukup untuk belasan tenda didirikan.
Di tempat ini berkemah di shelter satu selama satu malam. Dari sini sudah nampak lereng puncak Gunung Kerinci yang menjulang gagah.
Baru pada pagi harinya, kita melanjutkan perjalanan hingga ke shelter 2. Jalur shelter 1 ke shelter 2 merupakan jalur terpanjang di antara jalur yang lain, didominasi tanah padat dan akar akar pohon.
Sebelum sampai ke shelter 2 ada pos bayangan berupa tempat datar terbuka. Selepas pos bayangan jalur kembali menanjak, sesekali perlu teknik memanjat untuk melaluinya.
Setelah sampai ke shelter 2 perjalanan dilanjutkan ke shelter 3. Jalur shelter 2 ke shelter 3 merupakan jalur yang ekstrem, langsung menanjak dan curam.
Jalur didominasi akar akar pohon dan tanah yang tinggi, hingga ada terowongan akar yang harus dilewati.
Memanjat, merangkak dan tarik menarik adalah hal yang wajib dilakukan disepanjang jalur menuju shelter 3.
Shelter 3 berada diketinggian 3.291 mdpl, merupakan lokasi camp terakhir dan merupakan tempat paling luas di sepanjang jalur pendakian Gunung Kerinci.
Di shelter 3 kita kembali istirahat dengan mendirikan tenda, di sini juga terdapat sumber air.
Danau Gunung Tujuh, Kota Padang, Jambi dan keindahan perbukitan di sekeliling gunung Kerinci menjadi pemandangan indah di shelter 3.