TRIBUNNEWS.COM, BAJAWA – Gunung tipe strato ini merupakan gunung berapi terbesar dan tertinggi di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Letaknya di Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada. Dari Bajawa, ibukota Ngada,, jaraknya hanya sekira 15 kilometer. Gunung ini jadi favorit pendakian para penggemar jelajah alam bebas.
Gunung dengan jenis stratovolcano berjarak sekitar 15 kilometer di selatan Kota Bajawa, di Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada.
Dari Kota Bajawa, terlihat jelas gunung yang bentuknya serupa piramida yang lancip. Tak heran karena keberadaanya pada ketinggian 2.245 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Puncak yang tergolong cukup tinggi sehingga memerlukan waktu pendakian sekitar tiga hingga lima jam mencapai puncak.
Gunung yang terakhir meletus pada tahun 1970 ini didominasi batu kerikil dan cadas hingga ke puncak.
Jenis batuan tersebut membuat jalanan yang dilewati menjadi licin dan sukar dipijak pendaki. Jalur ini menantang adrenalin pendaki gunung untuk melakukan penjelajahan saat hujan.
Jika melakukakan pendakian di siang hari, pendaki harus menahan terik panas.
Hal ini melihat vegetasi pepohonan yang tumbuh di gunung tak banyak dalam jalur pendakian hingga puncak Gunung Inerie.
Pendakian menuju puncak Gunung Inerie sebaiknya dilakukan sebelum matahari terbit.
Sehingga pendaki harus menyiapkan senter dan tongkat karena jalan yang dilewati gelap.
Namun, suhu udaranya menjadi sangat dingin. Pendaki harus mengenakan jacket atau baju hangat.
Dalam penjelajahan, pendaki gunung akan mendapati kawah Gunung Inerie di punggung pertama.
Kemudian lanjut ke puncak tertingginya dengan kemiringan sangat tajam dan mendapati tiga buah tiang menyerupai salib.