Laporan wartawan Tribun, Deodatus S. Pradipto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin mengatakan hakikat ibadah Ramadan adalah imsak atau pengendalian diri dari kecenderungan-kecenderungan negatif. Menurut Din, jika seseorang dapat mengendalikan diri akan membawa manusia tersebut kepada fitrah kemanusiaan sejati.
Hal tersebut dikatakan Din ketika menyampaikan khotbah pada Shalat Idul Fitri 1433 H di Masjid Al-Azhar, Jakarta, Minggu (19/8/2012).
Wakil Ketua Umum MUI Pusat tersebut mengatakan bahwa hakikat puasa dan ibada-ibadah Ramada lainnya adalah imsak atau pengendalian diri dari kecenderungan-kecenderungan negatif dalam diri.
Menurut Din, sebagai konsekuensi dari penciptaan, manusia memiliki dua macam dorongan dalam dirinya, dorongan hidayah ke arah kebenaran dan kebaikan, serta dorongan hawa nafsu kepada kebatilan dan keburukan.
Din menegaskan masalah mendasar yang dihadapi manusia adalah masalah ambivalensi diri yakni, masalah dua kecenderungan yang bertentangan sehingga manusia sering berada di persimpangan jalan kehdidupan.
"Imsak melatih manusia memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah ambivalensi diri dengan mememangkan kecendurang positif atas kecenderungan negatif," ujar Din dalam khotbahnya.
Menurut Din, jika seseorang mampu mengatasi masalah tersebut maka maka orang itu akan mencapai fitrah kemanusiaan sejati.
"Sebaliknya, kegagalannya akan mendorong seorang manusia terjatuh ke titik nadir dari kemanusiaannya yaitu, ketika diri menjadi hina karena diliputi oleh segala dosa dan nista," lanjutnya.
Din: Hakikat Ramadhan Adalah Pengendalian Diri
X
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Gusti Sawabi
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger