TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Keluarga korban kebakaran yang meninggal di di sebuah ruko 55 Karang Anyar Blok C No 4, RT 13/03, Jalan Karang Anyar Raya, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta, Sabtu (1/09/2012), menyimpan misteri.
Warga dan para tetangga sekitar bahkan tidak mengetahui pekerjaan keluarga tersebut.
Marno, (51) salah satu petugas keamanan di Karanganyar Permai, menyatakan para korban tidak banyak melakukan aktivitas dengan warga sekitar.
"Jarang membaur saya juga gak tahu pekerjaannya. Kalau pagi ngantar anak,sorenya mereka pulang," katanya kepada Tribun di Lokasi Kebakaran di, Sawah Besar, Jakarta (01/08/2012).
Salah satu warga yang membopong Tanti (37), korban kebakaran yang selamat, juga mengatakan hal yang serupa. "Saya juga tidak tahu kerjanya apa dan dimana.Jarang beraktivitas bersama warga," ujarnya.
Keduanya mengaku, rumah yang diamuk si jago merah itu adalah tempat tinggal dan tidak dijadikan sebagai tempat usaha oleh si pemilik rumah.
Keduanya meyakinkan kembali, kesehariannya, rumah yang terbakar itu tak tampak terlihat ada aktivitas penumpukan barang di tempat tersebut. Dan aktivitas baru dimulai pada malam hari."Mereka mulainya pada saat malam hari, jadi kita yakin gak ada aktivitas kerja berlebih disitu," ujarnya.
Seperti diketahui, kebakaran di sebuah ruko 55 Karang Anyar Blok C No ini, mengakibatkan tiga orang penghuninya tewas. Ketiganya, yakni Andre Tanady (42), serta dua anaknya, William (11) dan Willy (8).
Kebakaran ini juga mengakibatkan istri Andrew, Tanti (37) dan putra bungsunya Wehang (4), mengalami patah tulang karena melompat dari lantai tiga untuk menyelematkan diri. Keduanya kini mendapatkan perawatan intensif di RS Husada.