TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Walaupun bukan orang asli Betawi, Gubernur DKI terpilih Joko Widodo (Jokowi) dinilai mampu mengembangkan kebudayaan Betawi yang ada di Jakarta.
Ketua Pranata Kebudayaan Betawi, Margani M Mustar, mengungkapkan penerapan kebudayaan Betawi sebenarnya baru mendapatkan pengakuan sejak tahun 1974. Saat itu, lanjutnyan di masa kepemimpinan Gubernur DKI Ali Sadikin, perkembangan dan dimensi kebudayaan Betawi mengalami perkembangan dan kemajuan secara signifikan.
"Selama ini perkembangan kebudayaan tidak ditentukan etnik pimpinan. Oleh karena itu, saya optimis walaupun Gubernur yang sekarang, pak Jokowi bukan orang Betawi, tetapi kami yakin beliau akan ikut mengembangkan budaya Betawi," ujar Margani, Kamis (4/10/2012) saat ditemui dalam sebuah acara di hotel Grand Cempaka.
Sebelumnya, pengurus Pranata Kebudayaan Betawi, Effendi Yusuf, pihaknya menyambut baik usaha dan pranata budaya Betawi yang diterapkan di Jakarta. Rumusan yang dibuat memungkinkan untuk mengembangkan budaya Betawi hingga semakin meluas.
"Budaya Betawi bukan hanya milik warga Jakarta, melainkan sudah menjadi bagian dari budaya lokal asli bangsa Indonesia. Kami harap kebudayaan dan tradisi orang Betawi ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat nasional," paparnya.
Klik: