News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perampokan di Taksi

Pelaku Perampokan di Taksi Sengaja Berlogat Batak

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Anwar Sadat Guna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga tersangka perampokan penumpang taksi diperlihatkan saat rilis di depan kantor Resmob Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Jumat (9/11/2012). Tersangka yang berpura-pura menjadi sopir taksi ini dan temannya yang mengikuti dengan mobil lainnya, sudah melakukan perampokan sebanyak 13 kali, terakhir melakukan perampokan dengan korban bernama Michelle Widyawati dan ibunya di daerah sekitar Jakarta Selatan. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Reserse Mobile (Resmob) Polda Metro Jaya masih melakukan pengejaran terhadap empat pelaku perampokan dalam taksi yang masih buron.

Tim juga masih melakukan pencarian terhadap barang bukti hasil kejahatan para pelaku. Hasil penyelidikan polisi, para pelaku sudah 13 kali melakukan perampokan dalam taksi.

Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan mengungkapkan bahwa otak pelaku dari belasan perampokan di dalam taksi itu adalah pemain lama, bernama Eko.

Namun, kelompok tersebut menggunakan strategi baru dalam menjalankan aksinya. "Otak pelakunya si RC alias Eko. Dia ini residivis, dia pernah divonis 6 tahun untuk kasus yang sama," kata Herry.

Eko tercatat pernah masuk Lapas Cipinang Jakarta pada 2008 dengan vonis enam tahun penjara karena kasus sama. Seharusnya, Eko baru bisa menghirup udara bebas pada 2014.
Namun, dia bisa lebih cepat keluar dari penjara karena mendapat bebas bersyarat pada awal November 2012 ini.

"Dia baru menjalani hukuman 3,5 tahun penjara," kata Herry. Selepas bebas dari penjara, Eko bekerja sebagai sopir angkot di daerah Bekasi. Beralasan karena istri keduanya butuh biaya persalinan, dia kembali merampok.

Kepada Tribun, Eko membenarkan hal itu. "Uangnya buat makan, Mas. Buat anak dan istri saya juga," kata Eko sembari berjalan tertatih akibat luka tembak di kaki kanannya.

Meski begitu, pihak kepolisian tak mempercayai begitu saja keterangan Eko. "Kami masih kembangkan lagi, termasuk kami masih cari barang hasil rampoknya," kata Herry.

Sebelumnya, Resmob Polda Metro Jaya telah menyita dua unit taksi Indah Family bernomor lambung 023 dan 068, satu unit mobil taksi Primajasa bernomor lambung R374, satu unit mobil Toyota Avanza berplat B 2318 IM, tiga STNK, dan uang tunai Rp 1,1 juta. "Uang tunai sisa hasil perampokan Rp 1,1 juta," kata Herry.

Logat Sumatera
Hasil pemeriksaan penyidik, para pelaku berpura-pura berlogat seperti warga Sumatera saat melancarkan aksinya. Mereka sengaja menggunakan bahasa atau logat Batak kepada korbannya untuk menghilangkan jejak. "Mereka sengaja pakai logat seperti itu," kata Herry.

Diberitakan sebelumnya Resmob Polda Metro Jaya berhasil meringkus tiga pelaku perampokan taksi yang belakangan ini meresahkan masyarakat. Ketiga pelaku tersebut, Robi Chaniago alias Hendri Mayasko alias Eko, Harporson alias Son bin Husmin, dan Iwan.

Para pelaku diringkus di daerah berbeda, yakni Selasa 6 November 2012 pukul 17.30 WIB, Eko diringkus di Jatiasih Bekasi lalu Harporson di Cipendawa, Bekasi, dan Iwan yang baru ditangkap Kamis (8/11/2012) malam kemarin.

Satu di antara beberapa korban perampokan dalam taksi adalah Michelle dan ibunya yang mengalami kerugian sekitar Rp 35 juta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini