TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Batik ternyata tak hanya digunakan sebagai bahan baju dan tas. Umat yang akan merayakan Natal di Gereja Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga, Paroki Katedral Jakarta, akan disugukan dengan Pohon Natal bernuansa batik.
Pohon Natal bernuansa batik lahir dari ide panitia Natal wilayah Santo Ignatius de Loyola. Tak hanya Pohon Natal yang dihias bernuansa batik, tapi seluruh ornamen pelengkap Natal juga dibuat dengan mengusung tema batik.
"Kami memanfaatkan batik untuk nuansa Natal tahun ini, seluruhnya, mulai dari dekorasi, Pohon Natal, ornamen, kaos kaki, hingga bola-bola dipadu padankan dengan perca batik," ungkap Susyana Suwadie, kordinator Humas Panitia Natal 2012, saat ditemui Tribunnews.com di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Jumat (21/12/2012).
Khusus untuk Pohon Natal, lanjutnya, disusun dari pernak-pernik kain perca batik, buah pinus kering, dan jerami. Sisa-sisa kain perca dibuat sedemikian rupa hingga menyerupai bunga, lalu dipasangkan di kerangka Pohon Natal dari besi.
Untuk mendapatkan kain perca, Susyana mengatakan dirinya dan seluruh panitia yang berjumlah sekitar 50 orang, mengumpulkan sisa-sisa kain perca dari konveksi maupun para penjahit.
"Untuk kain perca kami tidak kesulitan, karena banyak yang menyumbang kain perca sisa. Yang sulit, kami harus memadupadankan kain perca disusun di rangkaian Pohon Natal, agar cantik dan indah," papar Susyana. (*)