Laporan Wartawan Wartawa Kota, Fitriyandi Al Fajri
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemukiman elite di perumahan Greenville, Kebon Jeruk Jakarta Barat terendam banjir dengan ketinggian 1,5 meter sejak Kamis (17/1/2013) sampai Jumat (18/1/2013).
Ratusan warga yang tinggal di perumahan yang terdiri 22 blok itu banyak yang belum dievakuasi oleh petugas, akibatnya untuk bertahan hidup warga mengonsumsi makanan seadanya di rumah masing-masing.
Menurut seorang petugas evakuasi dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran, Jakarta Barat, membenarkan adanya warga yang belum dievakuasi.
"Memang di dalam (perumahan) masih banyak yang belum dievakuasi. Kami juga terkendala dengan jumlah perahu yang hanya berjumlah empat unit saja," kata sumber yang engganmenyebutkan namanya, di Jakarta, Jumat (18/1/2013) petang.
Menurut dia, sejak pukul 08.00 Jumat (18/1/2013) hingga sore hari sekitar pukul 17.00 pihaknya sudah mengevakuasi sekitar 50 warga.
"Ini terus kami lakukan selama 24 jam penuh untuk mengevakuasi warga. Cuma banyak juga warga yang enggan untuk dievakuasi dan memutuskan tetap tinggal di lantai dua rumahnya," kata dia.
Dia mengatakan, di sekitar perumahan Green Ville memang tidak disediakan posko banjir, sebab warga yang telah dievakuasi langsung pindah ke apartemen di wilayah Jakarta Barat atau ke rumah saudaranya.
"Kita hanya bertugas mengevakuasi, selebihnya mereka langsung pergi ke rumah orang terdekatnya," ujarnya. Heriyanto (45) warga blok R yang baru dievakuasi, mengeluhkan lambatnya evakuasi yang dilakukan oleh petugas.
"Dari hari Kamis (17/1/2013) saya baru bisa di evakuasi hari ini (Jumat, 18/1/2013) sore," kata dia.
Selama satu hari dia beserta dua keluarganya bertahan dengan mengkonsumsi mie instan dan makanan yang dibungkus kaleng lainnya.
Dia yang tinggal di perumahaan itu selama 12 tahun, mengatakan, banjir seperti ini terakhir terjadi saat lima tahun lalu.
"Tiap tahun memang banjir, tapi hanya 20 centimeter saja, kalau ini parah sekali sampai 1,5 meter," kata dia.
Dia yang telah dievakuasi, langsung pindah ke rumah kerabat di daerah Taman Anggrek, Jakarta Barat. Alan (28), warga Blok T, mengatakan, berencana mengungsi ke rumah kerabat di apartemen daerah Jakarta Barat.
"Di sini nggak ada tempat pengungsian, lagi pula lebih baik saya pindah ke rumah saudara saya, karena tempatnya juga lebih bersih dan listriknya tidak padam seperti di sini saat malam hari," kata Alan.
Pantauan Warta Kota, memang tidak ada posko atau tempat pengungsian dekat perumahan itu.
Warga yang telah dievakuasi, dengan segera langsung bergegas naik motor ataupun mobil dan pergi begitu saja. Mereka pergi dengan membawa tas gemblok di badannya dan membawa perlengkapan lainnya, seperti tempat rias wajah, kantong plastik berisi pakaian dan sebagainya.
BACA JUGA: